Salah satu destinasi wisata top Italia, Venesia, dilanda banjir selang dua hari usai negara itu membuka perbatasannya. Banjir ini terjadi lantaran air pasang yang memang kerap memasuki wilayah itu.
Dilansir dari Travel and Leisure, pada Kamis (4/6/2020) sore, sekitar seperempat wilayah Venesia sudah terendam air setinggi 116 sentimeter. Ketinggian banjir ini merupakan tertinggi ketiga selama bulan Juni.
Para pejabat setempat mengaitkan banjir ini dengan hujan badai lebat di Atlantik dan gelombang pasang lainnya diperkirakan terjadi pada Jumat malam. Meskipun banjir ini tak ada kaitannya dengan Italia yang membuka perbatasan, bencana ini dapat mengganggu pariwisata, terutama di sekitar Basilika Santo Markus.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Banjir seperti ini umumnya terjadi antara bulan September dan April tepatnya pada musim air tinggi atau 'acqua alta'. Sementara itu gelombang pasang Juni tertinggi yang pernah tercatat terjadi pada tahun 2002 dimana saat itu tinggi mencapai 4 kaki atau 121 sentimeter.
![]() |
Pada bulan November 2019, Venesia mengalami banjir besar yang menyebabkan kerugian sebesar USD 5,5 juta akibat rusaknya Basilika Santo Markus. Ketika banjir melanda, banyak hotel yang menawarkan para tamu untuk mengenakan sepatu bot sekali pakai saat mereka melintasi kota dengan kondisi basah kuyub di jembatan penyeberangan.
Banyak warga yang menyalahkan kapal pesiar yang memasuki pelabuhan kota sebagai penyebab banjir. Para ahli juga mengatakan bahwa gelombang dari kapal mengikis fondasi kota dan menyebabkan banjir yang sebelumnya tak pernah terjadi.
Ketika Italia memutuskan untuk lockdown pada Maret lalu, Venesia yang biasanya dipadati wisatawan pun menjadi sepi. Kondisi ini sempat membawa pengaruh positif sebab air di kanal-kanal Venesia menjadi jernih karena tak ada lalu lintas perahu.
Saat ini Italia bersama negara Eropa lainnya sedang bersiap diri untuk beradaptasi dengan new normal. Sebagian besar negara Eropa akan membuka perbatasan pada 15 Juni namun ada beberapa negara yang memilih menunggu lebih lama lagi.
(pin/ddn)
Komentar Terbanyak
Penumpang Hilang HP di Penerbangan Melbourne, Ini Hasil Investigasi Garuda
Turis Brasil yang Jatuh di Gunung Rinjani Itu Sudah Tidak Bergerak
Keluarga Indonesia Diserang Pria di Singapura, Anak Kecil Dipukul dengan Botol