Sempat memiliki kasus kematian Corona tertinggi di dunia, Italia kini telah membuka kembali akses untuk Turis Eropa. Tapi mungkinkah turis akan datang?
Seperti dikutip dari Travel+Leisure, setelah berbulan-bulan dalam karantina, Italia kini telah membuka perbatasan regional dan asing bagi turis Eropa. Namun hal ini juga mengharuskan warga Italia semakin berhati-hati.
"Keadaan darurat kesehatan sekarang di belakang kita," kata Perdana Menteri Italia, Giuseppe Conte mengatakan dalam konferensi pers minggu ini, menurut Associated Press.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dengan dibukanya perbatasan ini juga menyebabkan kegelisahan yang dirasakan oleh masyarakat Italia. Misalnya, Sardinia ingin meminta beberapa untuk pengujian virus Corona bagi pengunjung yang datang dari negara bagian lain dan putusannya ditolak oleh Roma. Sebagai gantinya, para tamu akan diminta mendaftar sebelum mereka tiba di sana.
Untuk pertama kalinya sejak lockdown pada Maret, Italia telah mengharuskan penumpang untuk menjalani pemeriksaan suhu sebelum naik. Sedangkan penerbangan internasional diizinkan untuk mendarat di Roma, Milan dan Napoli. Pelabuhan pun telah dibuka.
Tempat wisata seperti museum-museum terkenal di Italia juga telah membuka akses bagi pengunjung. Begitu pula restoran dan toko-toko tertentu.
Sistem kebijakan yang bercampur aduk di seluruh Eropa membuat masing-masing negara menetapkan sendiri kebijakan pembukaan kembali pembatasannya. Sebagian besar Eropa menunggu hingga 15 Juni 2020 untuk kembali membuka perbatasan. Namun negara yang membuka perbatasannya masih menutup akses untuk Italia, seperti Austria yang telah membuka semua perbatasan dengan negara-negara tetangga, namun Italia dikecualikan.
Negara-negara lain juga sedang mempertimbangkan 'jembatan udara' yang memberikan akses bagi warga negara dari daerah yang sangat terdampak dan kurang terdampak saling berkunjung, bahkan tanpa karantina seperti yang diberlakukan di Italia. Masih banyak negara yang masih mempertimbangkan pembukaan perbatasan bagi Italia yang pernah menjadi pusat penyebaran virus Corona.
(elk/ddn)
Komentar Terbanyak
Penumpang Hilang HP di Penerbangan Melbourne, Ini Hasil Investigasi Garuda
Turis Brasil yang Jatuh di Gunung Rinjani Itu Sudah Tidak Bergerak
Keluarga Indonesia Diserang Pria di Singapura, Anak Kecil Dipukul dengan Botol