Hashtag #Tawangmangu menggema di jagad Twitter seiring membeludaknya pengunjung di kawasan wisata Tawangmangu, Kabupaten Karanganyar, akhir pekan kemarin. Bupati Karanganyar Juliyatmono, melihat fenomena ini sebagai potret kerinduan masyarakat untuk berwisata usai sekian lama terbatasi oleh pandemi Corona (COVID-19).
"Saya membacanya, artinya memang mereka rindu situasi melihat alam, sejuk, hijau. Mungkin juga ada faktor kejenuhan, selama ini banyak yang di rumah, juga masih libur pasca lebaran, dan seterusnya," ujar Yuli, panggilan akrabnya, saat dihubungi detikcom, Senin (8/6/2020).
Meski mengaku siap menerapkan new normal di Karanganyar, Yuli menegaskan pihaknya belum membuka satupun obyek wisata di kawasan Tawangmangu. Lonjakan pengunjung ini, dilihatnya sebagai hal yang lazim seiring dilonggarkannya pembatasan di wilayah tersebut.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Saya melihatnya ini alamiah. Ada kewajaran karena memang relatif sejuk udaranya, masih menjadi pilihan orang untuk menenangkan pikiran. Cuma memang belum kita izinkan obyek-obyek wisata untuk buka," kata dia.
Menurut Yuli, trendingnya kawasan wisata Tawangmangu dibanding kawasan wisata daerah lain, juga bisa dipicu dari sisi keamanan. Karena hingga kini, lanjutnya, kawasan Tawangmangu adalah zona hijau karena belum ada warga yang terpapar COVID-19.
"Bisa saja semua yang datang itu yakin bahwa di sini juga tidak terlalu berisiko terhadap penularan COVID-19. Karena memang sampai hari ini Tawangmangu sendiri masih dalam zona hijau, tidak ada satupun yang terkonfirmasi. Saya justru berterimakasih karena ini bagian dari promosi," terang Yuli.
Perketat Pengawasan
Perketat Pengawasan
Meski begitu, lanjutnya, dengan padatnya pengunjung, Yuli memerintahkan jajarannya untuk memperketat pengawasan. Hal ini untuk memastikan warga tetap menerapkan protokol kesehatannya.
"Sudah langsung hari itu juga saya minta tiga pilar, camat, kapolsek, danramil dan dibantu relawan langsung (melakukan) operasi masker. Masker jadi syarat untuk masuk ke daerah itu dan tidak boleh nongkrong terlalu lama. Papan-papan baliho sudah banyak kita pasang. Isinya imbauan wajib pakai masker, jaga jarak aman, atur waktu dan segera kembali," terang Yuli.
Pihaknya juga melakukan pengawasan ke warung makan dan restoran. Petugas mengontrol para pengunjung agar tingkat kerumunannya masih dalam taraf aman. Menurut Yuli, hal ini merupakan bagian dari penerapan konsep new normal.
"Sepemahaman saya dalam aplikasinya, (new normal) ya kita mendisiplinkan warga. Tidak boleh orang dilepas begitu saja, sekalipun dia di jalan raya, di ruang-ruang terbuka itu pun seberapa tingkat bahayanya terus kita pantau," papar Yuli.
(msl/ddn)
Komentar Terbanyak
Aturan Baru Bagasi Lion Air, Berlaku Mulai 17 Juli 2025
Turis Brasil yang Jatuh di Gunung Rinjani Itu Sudah Tidak Bergerak
Viral Keluhan Traveler soal Parkir Jakarta Fair 2025: Chaos!