War Parkir di Jakarta Fair 2025 Dikeluhkan, JIEXPO Buka Suara

Yuk ceritain perjalananmu dan bagikan foto menariknya di sini!
bg-escape

War Parkir di Jakarta Fair 2025 Dikeluhkan, JIEXPO Buka Suara

Wahyu Setyo Widodo - detikTravel
Minggu, 29 Jun 2025 21:12 WIB
Situasi terkini antrean parkir di Jiexpo saat Jakarta Fair, Jumat (27/6/2025).
Antrean kendaraan di Jakarta Fair 2025 (dok. Ardhy/Istimewa)
Jakarta -

Beberapa pengunjung mengeluh soal parkir di Jakarta Fair 2025 yang harus 'war' alias rebutan dengan pengunjung lain dan mesti antre panjang. Pihak JIEXPO pun buka suara.

Ralph Scheunemann, Marketing Director PT JIEXPO menyatakan kantong parkir memang masih jadi masalah bagi penyelenggaraan Jakarta Fair 2025 setiap tahunnya.

Ralph menyebut kapasitas parkir seharusnya cukup, cuma masalahnya adalah ada pertemuan antara pengunjung yang mau pulang dengan pengunjung yang baru datang. Ketika keduanya bertemu, maka kepadatan kendaraan tidak bisa dihindarkan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Ya kantong parkir itu kan menjadi salah satu problem lah bisa dikatakan, meskipun kapasitas kita bisa lebih dari 7 ribu mobil. Mobil tok lho, belum motor. Motor itu bisa puluhan ribu," ujar Ralph, Minggu (29/6/2025).

"Pengunjung itu datang dalam dua gelombang. Pengunjung pagi hari yang pulang lebih sore hari dan pengunjung yang datang sore hari pulang malam. Nah ini yang terjadi sekarang, di jam 4, jam 5 itu antara pengunjung yang mau keluar sama pengunjung yang mau masuk beradu, sehingga akhirnya itu yang terjadi," jelas Ralph.

ADVERTISEMENT

Mengenai kepadatan dan antrean kendaraan pengunjung, baik yang mau masuk maupun keluar dari kawasan JIEXPO, Ralph pun meminta maaf.

"Ya kita mohon maaf. Dan kita harap masyarakat itu bersabar, tapi saya sudah cek sekarang Benjamin Sueb sudah lancar lagi," ucap Ralph.

Kerja Sama dengan Ormas

Untuk mengatur dan mengurai kepadatan kendaraan pengunjung, pihak JIEXPO mengaku bekerja sama dengan berbagai pihak, termasuk ormas.

"Kita bekerja sama juga dengan BPKK maupun dengan Dinas Perhubungan, maupun ormas semua kita bantu. Kita berikan kesempatan, selama mereka ngatur secara rapi dan uang parkirnya hanya Rp 50 ribu sekali. Pokoknya nggak boleh ngetok ya," tegas Ralph.




(wsw/ddn)

Hide Ads