Lalu kita diarahkan ke tangga spiral yang terbuat dari besi. Plat di tiap anak tangganya itu diukir atau tidak di las. Tangga ini menuju ke lantai tiga.
Catatan, lantai tiga Gedung A tidak boleh diakses oleh wisatawan umum. Jadi, tur virtual bisa jadi kesempatan langka menjelajah sisi ini.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Tidak ada yang beraktivitas di lantai tiga Gedung A Lawang Sewu sejak zaman Belanda. Jendela terbanyak ada di sini. Lantai tiga jadi ruang penahan panas di Lawang Sewu.
Dari lantai tiga Lawang Sewu kita bisa mengakses Menara Minaret atau bangunan penampung air. Tankinya terbuat dari logam dan mampu menampung 15 ribu liter.
Proses pembuatan tanki air ini tidak dibuat di tanah atau dibuat di atas menara dan cara pembuatannya dengan dipukul-pukul. Sekarang, tanki air ini sudah tak digunakan lagi.
![]() |
Kita bisa melihat atap baja yang tebal pelindung ruang pimpinan dari lantai tiga Lawang Sewu. Atap baja sebagai antisipasi jikalau ada serangan musuh.
Rangka atap Gedung A Lawang Sewu terdapat bekas peluru mortir Jepang, jejak pertempuran 5 hari di Semarang. Mortir ini tak meledak namun rangka bajanya terlihat rusak.
Di lantai ini juga terdapat balkon. Lokasi ini hanya bisa dijangkau 2-3 orang saja karena lantai tua dan agak rapuh. Balkon alntai tiga Gedung A Lawang Sewu adalah tempat terbaik berfoto dengan latar menara dan Tugu Muda.
Lawang Sewu kini tak cuma untuk pariwisata. Bangunan cagar budaya ini sering digunakan untuk MICE, candle light dinner yang terbuka untuk umum.
Selesai mengeksplor Gedung A kita diajak ke Gedung B yang dibangun 12 tahun kemudian. Di gedung ini terdapat ruang basement atau bawah tanah yang memiliki banyak isu mengerikan.
Biaya memasuki Lawang Sewu sebesar Rp 5.000 untuk pelajar dan anak-anak. tiket Rp 10.000 diterapkan untuk dewasa atau turis.
Kesempatan tur virtual ini diadakan oleh Blibli bekerjasama dengan KA Wisata. Kamu bisa ikut tur serupa berdurasi 60 menit dengan tiket Rp 25-30 ribu untuk destinasi wisata lokal dan Rp 50-150 ribu untuk destinasi internasional.
Terakhir, Anda perlu menyiapkan koneksi internet yang kencang agar nyaman mengikuti tur virtual.
(msl/fem)
Komentar Terbanyak
Aturan Baru Bagasi Lion Air, Berlaku Mulai 17 Juli 2025
Turis Brasil yang Jatuh di Gunung Rinjani Itu Sudah Tidak Bergerak
Viral Keluhan Traveler soal Parkir Jakarta Fair 2025: Chaos!