Jawa Barat Akan Genjot Lagi Wisata Tahun 2021

Yuk ceritain perjalananmu dan bagikan foto menariknya di sini!
bg-escape

Jawa Barat Akan Genjot Lagi Wisata Tahun 2021

Yudha Maulana - detikTravel
Kamis, 11 Jun 2020 18:54 WIB
Kadisparbud Jabar Dedi Taufik
Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Jawa Barat, Dedi Taufik
Pangandaran -

Pariwisata menjadi salah satu sektor yang terdampak pandemi COVID-19. Dinas Pariwisata Jawa Barat akan menggenjot program pariwisata di tahun 2021.

Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Jawa Barat, Dedi Taufik mengatakan, sejumlah program strategis kepariwisataan akan digenjot kembali tahun 2021. Dedi mencontohkan, salah satu yang menjadi prioritas adalah pembangunan wisata pantai di Pangandaran.

"Pangandaran yang sedang berjalan pembangunannya, di 2021 diprioritaskan kembali untuk diselesaikan pembangunannya," ujar Dedi, Rabu (10/6/2020).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Selain Pangandaran, Dedi mengatakan pembangunan penunjang pariwisata di Geopark Ciletuh, Sukabumi juga akan dilanjutkan tahun depan. Ada sekitar 152 desa wisata yang akan dibangun.

"Kemudian terkait pembangunan desa wisata yang masuk dalam RPJMD, ada 152 desa yang akan kita lakukan. Beberapa pendekatan dengan infrastruktur, keunikan dan amenitas itu yang jadi key point yang akan dikerjakan," ujarnya.

ADVERTISEMENT

Saat ini realisasi wisatawan mengalami penurunan. Dedi pun menerima usulan insentif bagi pelaku usaha yang terdampak.

"Kita akan evaluasi secara keseluruhan, apa saja yang harus diberikan insentifnya. Misalkan satu tempat destinasi kita berikan diskon, atau kita siapkan pranata transportasi. Itu yang sedang dibahas mengenai insentif ini. Masih dibahas," ucapnya.

Sejak pandemi terjadi, angka kunjungan wisatawan mancanegara turun 16 persen, sedangkan untuk wisatawan nusantara menurun hingga 80 persen. Tren itu terjadi merata dalam akumulasi di 27 kabupaten kota di Provinsi Jabar.

"Dalam masa pandemi ini, kami sudah melakukan beberapa strategi mitigasi bencana di sektor pariwisata dengan beberapa pendekatan, yaitu, tanggap darurat, pemulihan dan normalisasi. Tiga fase ini akan dilakukan," kata dia.

Masa tanggap darurat sudah dilakukan dengan cara refocusing anggaran. Kemudian, masa pemulihan diharapkan bisa dimulai bulan Juni hingga berjalan sampai Desember 2020 dengan melakukan produktivitas sesuai arahan presiden, diiringi dengan kewaspadaan dan kedisiplinan menjalankan protokol kesehatan. Jika semua berjalan, maka tahap normalisasi bisa difokuskan pada Januari 2021.

"Seminggu kemarin survei ke lapangan, ada beberapa pemerintah daerah yang sudah menyiapkan teknis untuk menerapkan protokol kesehatan yang ketat hingga sanksi atau pembatasan kapasitas (wisatawan) dan lain lain. Tapi, (pembukaan) pariwisata di beberapa daerah mungkin nanti setelah 14 Juni bergantung pada tren kasus COVID-19," katanya.




(elk/ddn)

Hide Ads