Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas menyampaikan pembukaan destinasi wisatanya dengan sejumlah pembatasan. Salah satunya, hanya mengizinkan destinasi wisata beroperasi selama maksimal 5 hari dalam seminggu.
"Boleh buka tapi tidak setiap hari. Destinasi wisata hanya boleh buka satu minggu maksimum lima hari. Selebihnya adalah untuk menjaga kebersihan, menjaga kualitas kesehatan dan keamanan sekaligus kenyamanan bagi pengunjung yang akan datang. Sehingga dengan demikian dengan cara ini harapan kami, kebersihan dan kenyamanan tetap terjaga," kata Anas pada detikcom.
Menurut Anas, masa new normal ini adalah saatnya bagi masyarakat untuk beradaptasi dengan aturan baru dalam menjaga kesehatan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"New normal bukan berarti pelonggaran, new normal itu artinya kalau di Banyuwangi adalah kebiasaan anyar, kebiasaan baru. Kebiasaan apa? Kebiasaan menggunakan masker, kebiasaan menjaga jarak, dan kebiasaan untuk selalu bersih. Sehingga dengan demikian, new normal atau kebiasaan anyar adalah kebiasaan yang harus memenuhi protokol kesehatan," ujarnya.
Beberapa waktu lalu tepatnya pada Rabu (10/6/2020) Anas sempat mengunjungi salah satu destinasi wisata Banyuwangi yaitu Agrowisata Tamansuruh. Di sana ia ikut memanen melon. Panen melon itu merupakan bagian dari simulasi penerapan kebiasaan baru (New Normal) di destinasi wisata.
Banyuwangi telah membuka kembali sektor pariwisatanya setelah Pemerintah Provinsi Jawa Timur melakukan relaksasi usai masa PSBB. Hal itu dibuktikan dengan dibukanya kembali sejumlah tempat wisata populer seperti Kawah Ijen dan lainnya yang populer di kalangan wisatawan.
Sejumlah persiapan seperti protokol pengecekan suhu hingga hand sanitizer dan faktor kebersihan menjadi hal yang utama saat ini.
(pin/msl)
Komentar Terbanyak
Penumpang Hilang HP di Penerbangan Melbourne, Ini Hasil Investigasi Garuda
Turis Brasil yang Jatuh di Gunung Rinjani Itu Sudah Tidak Bergerak
Keluarga Indonesia Diserang Pria di Singapura, Anak Kecil Dipukul dengan Botol