Dinas Pariwisata (Dispar) Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) menyebut sebanyak sepuluh objek wisata yang menjadi pilot project atau uji coba pembukaan jelang new normal. Sepuluh objek tersebut didominasi wisata alam.
"Ada 10 destinasi (wisata di DIY) yang menjadi pilot project," kata Kepala Dinas Pariwisata DIY, Singgih Rahardjo, kepada detikTravel, Sabtu (20/6/2020).
Singgih menyebut sepuluh destinasi wisata yang bakal dibuka saat new normal itu mayoritas berlokasi di Kabupaten Gunungkidul, Bantul, dan Sleman. Selain itu, semua destinasi berhubungan dengan alam.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Untuk di Gunungkidul ada Pantai Baron, Pantai Kukup, Nglanggeran, dan Kalisuci. Terus, untuk di Bantul ada Puncak Becici, Pinus Pengger, Seribu Batu, Pinus Sari dan Pantai Parangtritis. Adapun di Sleman ada Tebing Breksi," kata Singgih.
Pemilihan destinasi wisata alam di Yogyakarta sebagai pilot project, Singgih menyebut, karena wisata itulah yang menjadi priomadona traveler saat ini.
"Karena sekarang ini kecenderungan setelah masuk new normal ini kan bergeser (minat wisatawan) lebih ke alam," ujarnya.
Singgih menambahkan sepuluh destinasi itu akan melaksanakan uji coba pada bulan depan. Mengingat saat ini pihaknya tengah melakukan berbagai evaluasi di 10 destinasi tersebut.
"Ya bisa dikatakan (uji coba) akhir bulan (Jumi) atau nanti di awal bulan Juli," kata Singgih.
Oleh karena itu, Singgih menuturkan jika hingga saat ini pihaknya belum membuka objek wisata yang pengelolaannya di bawah Dispar DIY. Menurutnya, saat ini pihaknya tengah fokus untuk melaksanakan simulasi.
"Jadi belum (buka) ya, masih disiapkan. Karena minggu ini sama minggu depan masih dalam tahap simulasi SOP secara terbatas untuk memastikan agar SOP betul-betul bisa dipahami pengelola," katanya.
"Untuk jadwal simulasinya minggu depan yakni tanggal 24, 25 dan 26 (Juni). Jadwal itu sesuai kesepakatan dengan Gugus Tugas (percepatan penanganan COVID-19 DIY)," imbuh Singgih.
Apalagi, tidak semua pengelola destinasi wisata bisa membeli sarana dan prasarana seperti thermo gun, face shield, hand glove dan memasang poster berisi imbauan protokol COVID-19. Apabila sudah mampu dan siap, maka barulah dilakukan uji coba.
"Setelah destinasinya betul-betul sudah siap, baik dari sisi pengelolanya kemudian sarana prasarananya akan berlanjut ke uji coba secara terbatas," ujar dia.
Baca juga: Klaten, Si Kabupaten 1001 Umbul |
(fem/fem)
Komentar Terbanyak
Penumpang Hilang HP di Penerbangan Melbourne, Ini Hasil Investigasi Garuda
Turis Brasil yang Jatuh di Gunung Rinjani Itu Sudah Tidak Bergerak
Keluarga Indonesia Diserang Pria di Singapura, Anak Kecil Dipukul dengan Botol