Tak hanya manusia, hewan juga bisa merasakan kesedihan kala ditinggal pasangannya. Seekor gajah betina di kebun binatang Morioka Zoo di Prefektur Iwate Jepang malas makan setelah pasangannya mati.
Gajah asal Afrika bernama Mao yang berumur 18 tahun itu menolak makan setelah tahu pasangannya, Taro, mati. Taro mati sekitar 1,5 tahun yang lalu pada bulan November 2018. Agar Mao mau kembali makan, pengelola kebun binatang memberi Mao makanan yang memiliki kalori tinggi.
Seperti dikutip Japan Times, Rabu (1/7/2020), kebiasaan itu ternyata malah membuat si gajah Mao kelebihan berat badan sampai 500 kg.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Agar Mao bisa langsing lagi, pengelola kebun binatang pun mengubah cara memberi makan Mao. Dia kini diberi makan dari sebuah tongkat panjang yang di ujungnya diberi sayuran atau buah. Mereka kemudian membuat Mao berjalan ke depan dan belakang kandangnya. Harapannya agar gajah Mao bisa berolahraga dan mengurangi berat badannya.
Para pengunjung kebun binatang pun diperbolehkan memberi makan Mao dengan cara ini. Sejak tanggal 1 Juni, pengunjung membantu Mao berjalan di kandangnya sambil menawari dia makanan seperti pisang dan apel. Dalam sehari Gajah Mao bisa berjalan sejauh 60 meter sebanyak 15 kali.
Hasilnya cukup oke, Gajah Mao kini bobotnya 3.940 kg, turun 210 kg dari bobotnya saat bulan Januari lalu. Namun pengelola kebun binatang menginginkan bobot Mao mencapai 3.600 kg agar dia siap untuk melahirkan anak gajah melalui proses inseminasi buatan.
"Kami akan memonitor kondisi kesehatan Mao dan akan lebih kreatif dengan menu dan jumlah makanannya," ujar seorang pengelola kebun binatang.
"Saya sudah tidak sabar menanti kelahiran anak gajah pertama di Jepang yang lahir melalui inseminasi buatan," ujar dokter gigi berusia 44 tahun, Hiroki Matsumoto,yang bersama anaknya terlihat sedang memberi makan apel pada Mao.
(ddn/bnl)
Komentar Terbanyak
Aturan Baru Bagasi Lion Air, Berlaku Mulai 17 Juli 2025
Turis Brasil yang Jatuh di Gunung Rinjani Itu Sudah Tidak Bergerak
Viral Keluhan Traveler soal Parkir Jakarta Fair 2025: Chaos!