Negara kepulauan di samudera Pasifik, Fiji, mengatakan bahwa wilayahnya cocok bagi wisatawan miliarder untuk mengasingkan diri selama pandemi.
Diberitakan CNN bahwa industri pariwisata di seluruh dunia telah dibuka secara bertahap. Fiji berupaya menarik para miliarder dengan penawaran yang tak biasa.
Perdana Menteri Josaia Frank Voreqe Bainimarama mengatakan kepada parlemen Fiji beberapa waktu lalu bahwa visinya kini adalah masyarakat pasca-COVID. Sektor traveling dibuka bertahap dan orang-orang kaya yang jadi incaran.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Jadi, katakanlah Anda seorang miliarder yang ingin menerbangkan jet Anda sendiri, menyewa pulau Anda sendiri, dan menginvestasikan jutaan dolar di Fiji ketika berkunjung," kata Perdana Menteri Josaia dalam sebuah unggahan di Twitter.
"Jika Anda sudah melakukan semua tindakan pencegahan kesehatan yang diperlukan dan menanggung semua biaya yang terkait, Anda mungkin memiliki rumah baru untuk menghindari pandemi di surga," imbuh dia di unggahan yang sama.
Menguatkan Perdana Menteri Josaia, Jaksa Agung Aiyaz Sayed-Khaiyum, mengkonfirmasi pada hari Kamis bahwa sekelompok individu dari kalangan atas telah diberi izin untuk melakukan liburan di Fiji.
Dalam sebuah rapat konsultasi anggaran nasional, Sayed-Khaiyum mengatakan bahwa sekitar 30 orang dari perusahaan yang sangat terkenal akan segera tiba di Fiji. Mereka datang menggunakan pesawat pribadi.
Lalu mereka akan menaiki pesawat amfibi menuju ke destinasi akhir mereka. Wisatawan ini akan tinggal di pulau itu selama tiga bulan.
"Dari sudut pandang kami, ini adalah keseimbangan antara mengelola risiko kesehatan kami dan juga membuka jalur ekonomi. Sangat penting untuk melakukan itu," tambah Sayed-Khaiyum.
Fiji juga telah memulai pembukaan pariwisata yang disebut Blue Lanes. Dengan ini, mereka bisa menyambut wisatawan yang datang dengan kapal pesiar.
Sayed-Khaiyum mengatakan bahwa para wisatawan yang datang harus menjalani masa karantina selama 14 hari di atas kapal pribadi mereka sebelum berlabuh di Fiji. Mereka kemudian akan bebas berkeliaran di negara itu setelah hasil tes COVID-19 menyatakan negatif.
Jaksa agung ini juga mengatakan bahwa Fiji juga akan menyambut kru film dan televisi selama mereka mengikuti langkah-langkah karantina.
Pekan lalu, PM Fiji mengumumkan bahwa negara itu sedang mengerjakan peraturan perjalanan yang disebut Bula Bubble dengan New Zealand dan Australia.
Perdana menteri Australia dan New Zealand belum mengomentari proposal tersebut. Bula Bubble sesuai dengan ucapan selamat datang dari Fiji.
Fiji telah mengkonfirmasi 18 orang yang terinfeksi Corona, menurut Organisasi Kesehatan Dunia. Tidak ada kematian akibat virus itu dan tidak ada kasus baru yang didiagnosis sejak pertengahan April.
Negara di Pasifik selatan ini terdiri dari sekitar 300 pulau. Fiji sangat bergantung pada pariwisata yang biasanya menyumbang 40% dari produk domestik bruto (PDB).
(msl/ddn)
Komentar Terbanyak
Aturan Baru Bagasi Lion Air, Berlaku Mulai 17 Juli 2025
Turis Brasil yang Jatuh di Gunung Rinjani Itu Sudah Tidak Bergerak
Viral Keluhan Traveler soal Parkir Jakarta Fair 2025: Chaos!