Di tengah pandemi Corona, Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) membuka peluang untuk yang punya ide kreatif bergabung dalam program BEKUP 2020. Tahun ini targetnya 500 ide startup.
Dalam webinar via Zoom, yang diadakan Selasa (7/7/2020) Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) RI membuka kembali program tahunan Baparekraf for Startup (BEKUP) guna mendorong pertumbuhan ekonomi kreatif di Indonesia pada tahapan new normal.
"Gara-gara kondisi sekarang, digitalisasi pun semakin harus berlari. Karena itu pelaku industri kreatif kita dorong untuk bertransformasi ke digital. Kita ingin ada inovasi-inovasi baru dari anak-anak muda kreatif yang memberikan solusi terkini," ungkap Plt. Deputi Bidang Ekonomi Digital dan Produk Kreatif Kemenparekraf, Josua Simanjuntak.
Josua pun mengungkapkan Kemenparekraf berharap program BEKUP ini menghasilkan pelaku startup yang berkualitas dan mampu bersaing secara global dan internasional. Diharapkan nantinya juga berperan dalam perekonomian Indonesia.
"Kita berharap di program ini bisa mendapatkan pelaku startup digital Indonesia yang memang berkualitas dan bisa bersaing hingga memberi dampak positif untuk perekonomian Indonesia," tambahnya.
Sekedar informasi, program BEKUP telah berjalan selama empat tahun sejak 2016. Sejauh ini BEKUP telah memfasilitasi 390 pre-startup di 15 kota di seluruh Indonesia.
Pada tahun kelimanya ini, BEKUP mengajak para startup pemula untuk bersama-sama memulihkan ekonomi kreatif dan pariwisata di Indonesia lewat ide dan inovasi bisnis mereka.
"Kami menantikan inovasi-inovasi yang mengangkat industri kreatif Indonesia, apalagi di tengah permasalahan pandemi sekarang ini. Nantinya kami akan memilih 40 startup dari 500 kandidat untuk didampingi dan dikembangkan lebih lanjut," kata Josua.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Josua menjelaskan, Indonesia saat ini memiliki 5 startup terbaik yakni Traveloka, Tokopedia, Bukalapak, Ovo, dan Gojek yang tercatat telah menjadi decacorn. Berkaca dari dampak ekonomi yang besar dari 5 startup tersebut, pemerintah ingin menumbuhkan startup-startup yang mereplikasi startup unicorn dan decacorn yang ada.
"Jangan sampai Indonesia hanya jadi pasar, besarnya populasi Indonesia besar pula market. Meskipun penetrasi internet kita rendah di angka 64 persen tetapi jumlah pengguna internet adalah terbesar di Asia Tenggara yaitu 175 juta,"ujarnya.
Bagaimana traveler, ada ide menarik nggak?
(sym/ddn)
Komentar Terbanyak
Bangunan yang Dirusak Massa di Sukabumi Itu Villa, Bukan Gereja
Aturan Baru Bagasi Lion Air, Berlaku Mulai 17 Juli 2025
Viral Keluhan Traveler soal Parkir Jakarta Fair 2025: Chaos!