Uni Eropa menyesalkan keputusan Turki mengubah Hagia Sophia dari museum menjadi masjid. Kekecewaan Uni Eropa atas keputusan Pengadilan Turki membatalkan status Hagia Sophia sebagai museum lalu diubah menjadi masjid itu disampaikan Kepala Kebijakan Luar Negeri Uni Eropa, Josep Borrell sebagaimana diwartakan Reuters pada Sabtu (11/7/2020).
"Keputusan Dewan Negara Turki untuk membatalkan salah satu keputusan penting Turki modern dan keputusan Presiden Erdogan untuk menempatkan monumen di bawah pengelolaan Presidensi Urusan Agama sangat disesalkan," kata Borrell.
Tak hanya Uni Eropa, Amerika Serikat juga menyatakan kekecewaannya dan menginginkan Hagia Sophia dapat diakses semua pengunjung.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kami kecewa dengan keputusan pemerintah Turki untuk mengubah status Hagia Sophia," kata juru bicara Departemen Luar Negeri AS, Morgan Ortagus seperti dilansir kantor berita AFP, Sabtu (11/7/2020).
"Kami memahami bahwa pemerintah Turki tetap berkomitmen untuk mempertahankan akses ke Hagia Sophia untuk semua pengunjung, dan berharap untuk mendengar rencananya untuk melanjutkan pengelolaan Hagia Sophia untuk memastikannya tetap dapat diakses tanpa hambatan untuk semua," imbuhnya.
Keputusan pengubahan Hagia Sophia menjadi masjid telah dilakukan pengadilan Turki dan juga Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan yang menandatangani dektrit presiden soal status Hagia Sophia pada Jumat (10/7) waktu setempat.
Hagia Sophia memiliki sejarah panjang sebelum akhirnya menjadi masjid. Bangunan ini dulunya adalah gereja Ortodoks Yunani. Lalu Sultan Utsmani, Sultan Muhammad al Fatih (Mehmed II) merebut Konstantinopel (Istanbul) dari kekuasaan Kekaisaran Byzantium pada 1453 dan mengubahnya menjadi masjid.
Pada tahun 1934, Presiden pertama Turki, Mustafa Kemal Ataturk, mengubahnya menjadi museum. Karena punya sejarah panjang dan arsitektur yang indah, situs ini masuk Warisan Dunia UNESCO. Hagia Sophia juga dikenal sebagai destinasi wisata populer bagi wisatawan.
(pin/ddn)
Komentar Terbanyak
Penumpang Hilang HP di Penerbangan Melbourne, Ini Hasil Investigasi Garuda
Turis Brasil yang Jatuh di Gunung Rinjani Itu Sudah Tidak Bergerak
Keluarga Indonesia Diserang Pria di Singapura, Anak Kecil Dipukul dengan Botol