Setelah batal dibuka pada awal Juli karena khawatir penyebaran virus Corona, Machu Pichu mulai ancang-ancang untuk menerima turis lagi. Kapasitas pengunjung akan dibatasi hingga cuma setengah dari biasanya.
Dikutip dari Malaymail oleh detikcom, Minggu (12/7/2020) pemerintah Peru mengumumkan bahwa wisata Machu Picchu akan kembali dibuka setelah tutup karena virus Corona. Tapi, tanggalnya belum ditentukan.
"Penerimaan ke Machu Picchu akan menjadi 2.244 pengunjung sehari," kata pemerintah.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Jumlah tersebut adalah setengah dari kapasitas Machu Picchu saat musim liburan. Biasanya, di puncak kunjungan, wisata ini menerima hingga 5000 pengunjung. Adapun di hari biasa, ada 2000-3000 pengunjung yang datang.
Pandemi Corona yang membuat sejumlah akivitas terhenti dan semua wisata terpaksa ditutup sangat berdampak pada industri pariwisata Peru. Machu Picchu yang terletak di kota Cusco itu pun memperkerjakan sekitar 100.000 orang. Wisata yang telah dibuka sejak 1948 ini ternyata juga pernah ditutup pada tahun 2010 karena banjir yang merusak akses kereta api.
Pada awal perencanaan, Machu Picchu dijadwalkan untuk kembali dibuka pada 1 Juli 2020 dengan kapasitas yang sangat terbatas, hanya 675 pengunjung per hari, tentunya ditambah dengan langkah-langkah jarak sosial. Akan tetapi, rencana itu batal akibat kekhawatiran infeksi yang menyebar di kota-kota tetangga.
Akibat wabah virus Corona, perbatasan Peru telah ditutup selama hampir empat bulan. Jumlah korban meninggal dunia telah mencapai 11.000 orang, 201 ribu orang sembuh dari 300.000 lebih kasus.
Menurut Perdana Menteri Peru, Vicante Zeballos, industri pariwisata Peru pun menderita kerugian sebesar US$ 3,3 miliar atau hampir Rp 47 triliun pada tahun ini.
Siapin dompetmu yuk untuk terbang ke Peru dan singgah di Machu Picchu.
(fem/ddn)
Komentar Terbanyak
Turis Brasil yang Jatuh di Gunung Rinjani Itu Sudah Tidak Bergerak
Keluarga Indonesia Diserang Pria di Singapura, Anak Kecil Dipukul dengan Botol
Aturan Baru Bagasi Lion Air, Berlaku Mulai 17 Juli 2025