Belakangan, Hagia Sophia yang adalah museum di Turki diubah fungsinya jadi masjid oleh Presiden Erdogan. Lantas, apakah masih akan terbuka untuk turis?
Perubahan ikon Istanbul itu pun disetujui oleh Pengadilan Turki dan Presiden Recep Tayyip Erdogan, dan disahkan lewat dektrip Presiden terkait status Hagia Sophia, Jumat (10/7).
Merunut ke belakang, Hagia Sophia memang memiliki sejarah panjang sebagai rumah ibadah dari sejumlah agama. Diketahui, awalnya Hagia Sophia merupakan sebuah gereja di era Kekaisaran Byzantium.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Hanya seiring dengan penaklukan oleh Sultan Muhammad al Fatih (Mehmed II) tahun 1453, Hagia Sophia diubah fungsinya menjadi masjid. Hanya di tahun 1934, fungsi Hagia Sophia kembali diubah menjadi museum oleh Presiden Mustafa Kemal yang menganut nasionalis sekuler.
Adapun dalam perjalananya di masa sekarang, kembali mencuat wacana perihal pengalihan kembali Hagia Sophia menjadi masjid tahun 2005. Setelah 15 tahun, wacana itu pun akhirnya ketok palu di bulan Juli ini.
"Keputusan itu telah diserahkan ke manajemen Masjid Ayasofya, ke Direktorat Urusan Agama dan dibuka kembali untuk ibadah," bunyi keputusan yang ditandatangani oleh Erdogan.
![]() |
Sempat dikritik oleh UNESCO, publik pun mempertanyakan apakah Hagia Sophia yang telah manjdi rumah ibadah dapat tetap dikunjungi oleh turis? Dikumpulkan detikcom dari berbagai sumber, Minggu (12/7/2020), seorang juru bicara Erdogan mengatakan kalau hal itu tetap bisa dilakukan.
"Membuka Hagia Sophia untuk kegiatan peribadahan tak akan mencegah wisatawan lokal atau asing untuk berkunjung ke situs tersebut," ujar Ibrahim Kalin pada media lokal Anadolu awal pekan ini.
Hanya saja, masih belum jelas apakah Hagia Sophia akan digunakan untuk event tertentu atau ibadah reguler. Tak menutup kemungkinan juga kalau nantinya ikon bersejarah tersebut akan diubah atau dimodifikasi.
Kekhawatiran itu pun disuarakan oleh Profesor seni Byzantium UCLA, Sharon Gerstel. Tak ada yang tahu pasti akan status Hagia Sophia selanjutnya.
"Secara personal, saya kira orang-orang harus memantau dan melihat perkembangan dari tindakan minggu ini, tapi saya kira ada banyak klarifikasi terkait apa yang ingin dilakukan Erdogan," pungkas Sharon seperti diberitakan National Geographic.
Hanya status Hagia Sophia yang berada di bawah UNESCO, mewajibkan Pemerintah Turki untuk berkonsultasi dengan UNESCO terkait perubahan fungsi atau modifikasi situs warisan bersejarah itu.
Baca juga: UNESCO Kecewa Hagia Sophia Jadi Masjid |
Adapun dalam perkembangannya, pihak UNESCO mengaku kecewa akan keputusan yang diambil oleh Pemerintah Turki tanpa melakukan diskusi lebih dulu terkait perubahan status Hagia Sophia.
"Perhatian utama kami adalah Pemerintah Turki harus dapat memastikan konservasi yang sesuai serta menyediakan akses publik ke situs tersebut. Secara personal saya merasa kalau Hagia Sophia dapat hadir sebagai tempat ibadah sambil tetap mempertahankan fungsinya sebagai situs warisan dunia, selama ada penjaga di situ," ujar Jonathan Bell, vice-president program World Monuments Fund.
(rdy/rdy)
Komentar Terbanyak
Penumpang Hilang HP di Penerbangan Melbourne, Ini Hasil Investigasi Garuda
Turis Brasil yang Jatuh di Gunung Rinjani Itu Sudah Tidak Bergerak
Keluarga Indonesia Diserang Pria di Singapura, Anak Kecil Dipukul dengan Botol