Resort wisata terkenal di Singapura melakukan PHK karyawan. Keputusan ini dikaitkan dengan jatuhnya Singapura ke jurang resesi ekonomi.
Resort World Sentosa (RWS) yang merupakan objek wisata populer di Singapura melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK) pada karyawannya. Diwartakan Channel News Asia, Rabu (15/7/2020) belum diketahui jumlah pasti karyawan yang terkena PHK. Resor wisata itu sendiri memiliki total sekitar 12.500 karyawan.
RWS mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa pihaknya telah meninjau seluruh biaya. Mereka telah menghapus pengeluaran yang tidak penting dan memotong gaji manajemen hingga 30 persen. Namun ternyata kebijakan itu tidak cukup. Mereka terpaksa harus memecat karyawan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Pandemi COVID-19 global telah membawa kita pada masa ekonomi yang menantang secara global, menghasilkan dampak yang menghancurkan industri pariwisata," kata RWS.
"Dalam peninjauan terakhir, kami telah membuat keputusan sulit untuk menerapkan rasionalisasi tenaga kerja dalam satu kali. Keputusan ini dibuat setelah proses pertimbangan dan konsultasi yang seksama," kata RWS yang juga mempersiapkan diri untuk pemulihan sektor pariwisata Singapura.
RWS merupakan salah satu tempat wisata Singapura yang biasanya ramai dikunjungi wisatawan. Di dalamnya terdapat hotel, kasino, dan taman hiburan Universal Studios.
Pada 2019, perusahaan itu sempat mengumumkan akan menginvestasikan sekitar 4,5 miliar dolar Singapura untuk memperluas tempat wisata di Singapura. Namun rencana itu belum terlaksana lantaran terjadi pandemi COVID-19.
"Kami sepenuhnya memahami kesulitan dan kegelisahan yang berarti dapat mempengaruhi anggota tim dan keluarga mereka. RWS memandang dalam jangka panjang kebutuhan tenaga kerja kami, termasuk pertimbangan untuk mempertahankan inti Singapura yang kuat," sebagaimana ditulis RWS dalam pernyataan.
Lebih lanjut, para karyawan yang terkena PHK akan dibantu untuk mendapatkan pekerjaan baru. RWS telah bekerja sama dengan Attractions, Resorts and Entertainment Union (AREU), Employment and Employability Institute (e2i), Public Service Division, Workforce Singapore dan SkillsFuture Singapore.
Ekonomi Singapura terjatuh dalam jurang resesi pada kuartal II. Pertumbuhan ekonomi minus 41,2 persen dibandingkan pada kuartal sebelumnya. Ini tercatat sebagai kemerosotan terdalam sepanjang sejarah Singapura.
Industri pariwisata sendiri memberikan kontribusi sekitar 4 persen bagi perekonomian Singapura. Sayangnya, pariwisata merupakan sektor terparah yang terimbas pandemi. Sebab telah terjadi pembatasan perjalan yang berlangsung selama berbulan-bulan guna mencegah penyebaran virus Corona.
(pin/pin)
Komentar Terbanyak
Bangunan yang Dirusak Massa di Sukabumi Itu Villa, Bukan Gereja
Aturan Baru Bagasi Lion Air, Berlaku Mulai 17 Juli 2025
Viral Keluhan Traveler soal Parkir Jakarta Fair 2025: Chaos!