Pemerintah Turki mengembalikan Hagia Sophia menjadi masjid setelah sebelumnya menjadi museum dan diakui UNESCO sebagai warisan dunia. Perubahan ini tidak lantas menghilangkan mosaik atau hiasan bersejarah yang ada di bangunan bersejarah tersebut.
Hanya saja seperti dikutip dari Reuters, ikon tersebut akan ditutup dengan kain atau laser selama pelaksanaan sholat di Hagia Sophia. Selain waktu tersebut, seluruh ornamen bisa dilihat oleh pengunjung.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menurut Juru Bicara AK Party Omar Celik, pengunjung Hagia Sophia tidak perlu membayar untuk melihat bangunan tersebut beserta isinya. AK Party adalah partai yang berkuasa saat ini di Turki. Sayangnya tidak ada penjelasan cara teknologi laser bekerja menutup sebagian mosaik di Hagia Sophia tanpa merusaknya.
Sebagai bangunan saksi zaman, berbagai mosaik menghiasi seluruh area bangunan Hagia Sophia. Ornamen bertema orthodox masih bisa ditemukan di bangunan yang terbuka bagi semua orang. Ornamen orthodox berdampingan dengan mosaik lain yang bertema Islam misal kalligrafi Allah SWT dan Nabi Muhammad SAW.
Berikut penjelasan beberapa mosaik atau hiasan di Haghia Sophia:
1. Lukisan malaikat Jibril dan Mikail
Dikutip dari Pallasweb, mosaik dua malaikat ini sangat besar dengan tinggi sekitar 30 kaki atau 9 meter. Lukisan Jibril masih bisa dilihat dekat mihrab, namun mosaik Mikail sudah hampir hilang seluruhnya. Melalui Lukisan Jibril bisa diketahui, ornamen tersebut dibuat pada abad ke-9. Lukisan ini direncanakan dan didesain seorang pendeta Hagia Sophia yang kemudian dilaksanakan seniman gereja.
2. Lukisan Constantine XI Monomachos dan Augusta Zoe
Lukisan Constantine XI Monomachos dan Augusta Zoe berada di samping kanan kiri Yesus. Constantine XI berada di samping kiri dan Augusta Zoe ada di sebelah kanan. Sosok Yesus yang digambar lebih besar tampak mendominasi dibanding dua lainnya yang sedang duduk. Sosok Monomachos digambarkan membawa apokombiom yang merupakan bingkisan tradisional berisi koin emas. Sedangkan permaisurinya digambar lebih pendek membawa perkamen yang berisi sumbangan istana untuk gereja.
3. Lukisan Leo VI-Royal Doors dan burung kakak tua
Di Hagia Sophia, mosaik Leo VI digambarkan sedang bersujud. Semasa hidup Leo VI memiliki julukan The Wise karena mampu menyelesaikan kitab hukum Basilika dalam bahasa Yunani untuk kerajaan. Leo VI sempat dipenjara karena rasa tidak suka raja pendahulunya. Burung kakak tua yang dipelihara istana dikisahkan berbicara supaya melepaskan Leo VI dari penjara. Padahal diceritakan sebelumnya tidak ada yang mengajari burung tersebut.
4. Lukisan church father
Hagia Sophia memiliki 14 lukisan church father yang terbagi rata di dua sisi bangunan. Tiap figur dilukis berukuran setinggi orang pada umumnya dengan posisi yang sama. Tangan kanan berada di depan dada dengan gestur seperti sedang memberkati. Sedangkan tangan kanan yang ujungnya tertutup pakaian tampak sedang memegang kitab suci. Lukisan tersebut memilki headgear yang berbeda sesuai ciri tiap churc father.
5. Lukisan Alexander I
Raja Alexander I digambarkan sebagai sosok rupawan yang semasa hidupnya adalah pemain polo dan gemar berburu. Sebagai playboy, dia dilukiskan memiliki jenggot dan rambut pirang hingga pundak. Dia adalah pewaris kerajaan (co-emperor) dengan saudara laki-lakinya Leo VI. Raja Basil I menyebut Leo VI sebagai co-emperor pertama pada 870 Masehi sedangkan Alexander menyusul sekitar 9 tahun kemudian.
Hagia Sophia yang arti namanya adalah kebijaksanaan suci dibangun Dinasti Bizantium sebagai gereja. Pada tahun 1935 di bawah pengaruh Presiden Kemal Ataturk, Hagia Sophia menjadi museum dan dilaporkan menarik minat sekitar tiga juta wisatawan tiap tahun.
Karena sejarah dan keunikan, Hagia Sophia ditetapkan pula sebagai Warisan Dunia UNESCO pada 1985. Selanjutnya Hagia Sophia kembali menjadi masjid saat Turki dalam kepemimpinan Presiden Reccep Tayyib Erdogan.
(erd/ddn)
Komentar Terbanyak
Penumpang Hilang HP di Penerbangan Melbourne, Ini Hasil Investigasi Garuda
Turis Brasil yang Jatuh di Gunung Rinjani Itu Sudah Tidak Bergerak
Keluarga Indonesia Diserang Pria di Singapura, Anak Kecil Dipukul dengan Botol