Kaldera Toba ditetapkan sebagai UNESCO Global Geopark. Dewan Eksekutif United Nations Educational, Scientific and Cultural Organization (UNESCO) menyepakati pada sidang ke-209 di Paris, Prancis beberapa waktu lalu. Tahukah kamu, bahwa Kaldera bukanlah satu-satunya geopark yang diakui UNESCO di Indonesia?
Dilansir dari website resmi Kementerian Luar Negeri Republik Indonesia, Anggota Dewan Eksekutif menetapkan 16 UNESCO Global Geopark baru, termasuk Kaldera Toba.
Kaldera Toba berada di Provinsi Sumatera Utara, merupakan kaldera yang terbentuk akibat letusan Gunung Toba yang terjadi sekitar tiga kali. Pertama pada 840 ribu tahun yang lalu dan yang terakhir pada 74.000 tahun lalu. Dasar kaldera dipenuhi dengan air menjadikannya Danau Toba yang merupakan danau terbesar di Indonesia.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Melalui penetapan ini, Indonesia dapat mengembangkan geopark Kaldera Toba melalui jaringan Global Geoparks Network dan Asia Pacific Geoparks Network khususnya dalam kaitan pemberdayaan masyarakat lokal," tutur Duta Besar Indonesia untuk Prancis merangkap Andorra, Monako dan UNESCO, Arrmanatha Nasir setelah penetapan Kaldera Toba.
Baca juga: Polling: Geopark UNESCO Mana yang Paling Keren di Indonesia? |
Pemerintah Indonesia berhasil meyakinkan UNESCO bahwa Kaldera Toba memiliki kaitan geologis dan warisan tradisi yang tinggi. Ini menjadi kesempatan dan juga tanggung jawab bagi Indonesia untuk menjaga demi mendorong perekonomian dan pembangunan berkelanjutan di Kawasan tersebut.
"Proses persiapan untuk mendapatkan pengakuan UNESCO bagi Kaldera Toba, menunjukan komitmen tinggi dan kerja sama yang baik dari semua pihak di Indonesia sejak awal proses, dari pengumpulan data, menyelenggarakan berbagai workshop, penyusunan dan negosiasi dokumen nominasi untuk diajukan ke UNESCO," ujar Dubes Arrmanatha Nasir.
Selain Kaldera Toba, Indonesia juga memiliki empat situs UNESCO Global Geopark lainnya, yaitu Batur, Ciletuh, Gunung Sewu dan Rinjani.
1. Batur
![]() |
Batur berada di barat laut Gunung Agung, Bali, dan memiliki ketinggian 1000 mdpl sampai 2172 mdpl. Batur UNESCO Global Geopark ini memamerkan keindahan fenomena letusan besar gunung berapi yang akhirnya membentuk kaldera ganda dan danau sejak ratusan ribu tahunan yang lalu.
Dilansir dari website baturglobalgeopark.com, tercatat ada 26 kali letusan dalam kurun tahun 1804-2000, menjadikan material vulkanik yang dikeluarkan dari letusan gunung menjadi sumber tambang dan pendapatan masyarakat di Kawasan Bantur. Pasir dan lainnya dimanfaatkan warga untuk membuat patung, pura dan benda hias.
2. Ciletuh
![]() |
Teluk yang berada di Kabupaten Palabuhanratu, Jawa Barat, juga menjadi salah satu tempat yang ditetapkan menjadi UNESCO Global Geopark.
Ciletuh merupakan taman bumi yang menawarkan keindahan alam seperti pantai dan air terjun.
Taman Bumi Ciletuh dibuat menjadi sebuah kawasan yang memiliki keragaman geologi, hayati dan budaya, melalui prinsip konservasi, edukasi dan pembangunan yang berkelanjutan.
3. Gunung Sewu
![]() |
Pegunungan yang terbentang memanjang di sepanjang pantai selatan Kab. Gunung Kidul, Kab. Wonogiri hingga Kab. Tulungagung ini ditetapkan menjadi kawasan geopark dunia pada tahun 2015 oleh UNESCO.
Fenomena yang ada di Gunung Sewu adalah keunikan ekosistemnya. Permukaannya yang meliputi goa-goa karst yang tidak kurang dari 119 goa dan aliran sungai bawah tanah menjadikan Kawasan Karst ini masuk ke dalam salah satu warisan dunia. Bahkan, di goa-goa tersebut juga ditemukan fosil tulang manusia purba dari zaman batu tua yang ada sejak sekitar 1.8 juta tahun yang lalu.
4. Rinjani
![]() |
Rinjani merupakan bagian dari wilayah Provinsi Nusa Tenggara Barat yang memiliki keragaman geologi, hayati dan budaya yang telah diakui sebagai Taman Bumi dunia UNESCO.
Tertera di website Bappeda Provinsi Nusa Tenggara Barat, Geopark Rinjani bertujuan untuk mengembangkan Taman Bumi melalui 3 pilar yaitu, meliputi konservasi, edukasi dan pembangunan perekonomian masyarakat secara berkelanjutan.
Melestarikan keragaman sumberdaya geologi, meningkatkan kesejahteraan masyarakat, membangun destinasi pariwisata kelas dunia, membangun masyarakat melalui peningkatan pengetahuan dan pemahaman mengenai geopark dan juga membangun tata kelola yang profesional merupakan misi yang ingin diwujudkan Geopark Rinjani Lombok.
(sym/ddn)
Komentar Terbanyak
Bangunan yang Dirusak Massa di Sukabumi Itu Villa, Bukan Gereja
Aturan Baru Bagasi Lion Air, Berlaku Mulai 17 Juli 2025
Brasil Ancam Seret Kasus Kematian Juliana ke Jalur Hukum