Sepetak lahan di Dusun Ngentak, Desa Kranggan, Kecamatan Polanharjo, Klaten disulap menyerupai selembar kain batik.
Sepintas, lahan di tepi Dusun Ngentak persis di tepi jalan itu mirip fenomena crop circle yang heboh beberapa tahun lalu. Lahan crop circle yang satu ini bukan buatan alien seperti dugaan orang selama ini, tapi buatan seniman Agung Bakar.
Agung mengatakan ide awal menciptakan lahan bermotif batik itu karena dirinya ingin melihat sawah sebagai sesuatu yang berbeda. Tidak hanya kotak tanpa seni.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Sawah saya coba dibuat menarik. Sebab bertani itu kan kebudayaan," ungkap Agung pada detikcom di rumahnya, Kamis (16/7/2020) siang.
![]() |
Agung menjelaskan selama ini sawah untuk tanaman palawija atau sayur hanya monoton. Jika mau ditanam hanya dicangkul berbaris.
"Ini kita buat motif agar enak dipandang mata. Agar sawah itu artistik dan tidak monoton," lanjut Agung.
Baca juga: Siapa yang Sudah Kangen Candi Plaosan? |
Lahan yang disewanya seluas 2.000 meter2 itu kata Agung, tidak hanya sekadar akan jadi lahan sayur sungguhan. Tapi juga jadi lukisan.
"Kita akan tanami sayur beraneka macam dan warna warni, misalnya bayam merah, hijau, kol, sawi, slada dan lainnya yang beda warna. Jadi ini ibarat lukisan dan sawah ini kain kanvas," jelas Agung.
Jika lahan 2.000 meter itu sukses, tambah Agung, ada rencana menambah jadi 5.000 meter. Tujuannya untuk menarik orang bertani.
![]() |
" Agar orang, terutama anak muda tertarik untuk jadi petani. Bertani itu tidak monoton dan membosankan tapi ada seninya," imbuh Agung.
Agung mengaku untuk mewujudkan idenya itu awalnya spontan. Tidak ada sketsa khusus tapi langsung disketsa di sawah dan dicangkul bersama beberapa orang.
"Itu langsung saya garis dan dicangkul. Ternyata jadi instagramabel hasilnya dan kayaknya belum pernah ada sebelumnya," pungkas Agung.
![]() |
Eri Kristyanto, pelaksana pembuatan lahan mengatakan ide membatik di lahan itu dari Agung Bakar. Sudah dikerjakan selama 4 hari.
"Ini sudah hari ke 4. Ini untuk menarik orang, terutama anak muda agar senang bertani dan bertani itu mengasyikkan," ungkap Eri pada detikcom di sawah.
Untuk mengerjakan batik itu, sambung Eri, hanya dilakukan jam 07.00-12.00 WIB sebab jika siang panas. Motif awal batik lung.
"Motifnya batik lung. Rencananya akan ditanam sayuran semua dan beda - beda sayuran agar berwarna," imbuh Eri.
(bnl/bnl)
Komentar Terbanyak
Turis Brasil yang Jatuh di Gunung Rinjani Itu Sudah Tidak Bergerak
Keluarga Indonesia Diserang Pria di Singapura, Anak Kecil Dipukul dengan Botol
Tragedi Juliana di Rinjani, Pakar Brasil Soroti Lambatnya Proses Penyelamatan