Pandemi Corona membuat banyak dampak buruk di setiap negara. Tak terkecuali Amerika Serikat sebagai negara maju.
Dikutip dari Reuters oleh detikcom, saat virus Corona mulai mewabah, larangan makan di dalam ruangan bagi pengunjung restoran mulai diterapkan. Salah satu restoran Italia kelas atas yang ada di San Francisco, Amerika Serikat, Perbacco, akhirnya hanya menerapkan layanan makan di luar ruangan dan juga memiliki menu take away yang baru.
Namun, bukannya semakin mereda, kasus mulai melonjak di seluruh California, San Francisco pun menunda pembukaan kembali makan di dalam ruangan dengan kapasitas 50%, dengan waktu yang tidak ditentukan. Ketidakpastian ini membuat bimbang bagi pemilik restoran, termasuk co-pemilik Perbacco, Umberto Gibin.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pemesanan bawa pulang dan makan di luar ruangan tak cukup untuk mengimbangi biaya pengeluaran. Akhirnya pun, dia memutuskan untuk menutup restorannya. "Sudah waktunya untuk istirahat," katanya kepada Reuters.
Pemilik restoran bingung, dengan berkurangnya pesanan, bahan makanan akan cepat busuk. Selain itu mereka memasang plexiglass di meja agar pengunjung merasa aman. Ditambah lagi tagihan yang harus dibayar.
Selain itu, pendiri Flynn Restaurant Group, Greg Flynn, pemilik waralaba yang memiliki lebih dari 1.250 restoran, Applebee,Panera Bread, Arby's dan Taco Bell di 33 negara bagian mengungkapkan bahwa hampir 100 ruang makannya telah ditutup. Pada Senin, restoran ayam goreng KFC mengatakan akan menutup ruang makan di restoran Florida yang hanya menyisakan layanan drive thru. Tak berbeda, di Los Angeles, kota AS terbesar kedua, pemilik restoran juga tengah berjuang.
"Sekarang saya harus mengatakan bahwa saya merasa sangat pesimis bahkan bisa hanya duduk di dalam ruangan selama sisa tahun ini," kata Caroline Styne, pemilik Lucques Group yang menjalani dua restoran di Los Angeles.
Di Houston, Axelrad Beer Garden menutup venue seluas 10.000 kaki persegi saat pertengahan Maret, lalu dibuka kembali dengan kapasitas 25% pada 10 Juni dan tutup lagi dua minggu kemudian saat rawat inap melonjak.
"Kami tidak tahu berapa lama ini akan berlangsung," kata pemilik bar, Adam Brackman.
Menurut salah satu pemilik restoran di Florida, Rob Menendez, restoran tengah mencoba memperkirakan enam bulan ke depan, berapa banyak makanan dan persediaan yang dibutuhkan, berdasarkan penjualan terakhir.
"Pandemi ini benar-benar membatasi kemampuan itu, karena segalanya berubah begitu cepat," kata Menendez.
Sekitar enam minggu lalu, Menendez bisa membuka kembali area tempat duduknya yang kecil, dengan kapasitas 50% saat Florida Selatan mengizinkannya.
(elk/ddn)
Komentar Terbanyak
Bangunan yang Dirusak Massa di Sukabumi Itu Villa, Bukan Gereja
Aturan Baru Bagasi Lion Air, Berlaku Mulai 17 Juli 2025
Viral Keluhan Traveler soal Parkir Jakarta Fair 2025: Chaos!