Turis-turis Inggris sedang merasa kecewa. Mereka yang pulang dari liburan ke destinasi wisata Spanyol harus melakukan karantina mandiri selama 14 hari.
Pengumuman karantina wajib 14 hari setelah bepergian dari Spanyol itu diputuskan oleh pemerintah Inggris pada Sabtu (25/7/2020). Skema travel corridor atau pembukaan perbatasan di antara negara-negara yang memiliki kesamaan dalam aspek profil risiko dan kadar pemulihan pandemi antara Inggris dan Spanyol langsung harus berakhir.
Aturan yang tiba-tiba diterapkan itu sebagai respons peningkatan kasus infeksi virus Corona di Spanyol. Pihak berwenang melaporkan adanya lebih dari 900 kasus baru pada hari Kamis dan Jumat.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Joe Allen, 32, seorang produser TV dari London saat ini berada di Madrid dengan beberapa temannya dalam sebuah kunjungan singkat. Ia mengatakan aturan terbaru pemerintah Inggris ini tampak meragukan.
Namun, ia menyatakan bahwa aturan terbaru ini cukup masuk akal. Dia meminta agar pelaksanaan aturan tersebut diikuti dengan kerja keras seluruh pihak terkait.
Dia menyarankan agar pemerintah Inggris dapat mengizinkan warga negara Inggris yang sedang melancong untuk menikmati wisata Spanyol bisa kembali ke Inggris tanpa perlu karantina. Ia juga bilang kalau dia kemungkinan besar bisa kehilangan pekerjaan karena keputusan tersebut.
Emily Harrison, seorang turis dari Essex, juga frustrasi terhadap pengumuman pemerintah ini.
![]() |
Sebelum mengejar penerbangan kembali ke London dari Bandara Madrid, Harrison mengatakan berita itu benar-benar sangat mengecewakan. Sebab, dia bakal tak bisa menghadiri sebuah pesta pernikahan saat kembali.
Namun, Menteri Luar Negeri Inggris Dominic Raab menguatkan keputusan pemerintah tersebut. "Mengambil keputusan secepat yang kami bisa, dan kami tidak dapat meminta maaf karena melakukannya," kata dia pada Sky News menanggapi pernyataan pemerintah Spanyol yang menyebut Negeri Matador itu sebagai negara yang aman.
"Wabah itu terlokalisasi, terisolasi, dan terkendali," kata juru bicara Kementerian Luar Negeri Spanyol.
Imbas dari keputusan pemerintah Inggris itu, operator tur liburan TUI akan membatalkan semua liburan ke daratan Spanyol hingga 9 Agustus. Keputusan ini diungkap dalam sebuah pernyataan.
Andrew Flintham, Managing Director TUI, sebelumnya mengatakan bahwa perusahaannya sangat kecewa dengan aturan terbaru dari pemerintah Inggris ini.
Inggris memiliki jumlah korban COVID-19 tertinggi ketiga dibanding negara mana pun. Negara ini memiliki jumlah kasus dan kematian yang lebih banyak daripada Spanyol.
Jadi, sabar dulu ya untuk menjelajahi destinasi wisata Spanyol, ya!
(msl/ddn)
Komentar Terbanyak
Aturan Baru Bagasi Lion Air, Berlaku Mulai 17 Juli 2025
Viral Keluhan Traveler soal Parkir Jakarta Fair 2025: Chaos!
Keluarga Indonesia Diserang Pria di Singapura, Anak Kecil Dipukul dengan Botol