Menteri Koordinator Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan menghadiri Deklarasi Program Kepariwisataan dalam Tatanan Kehidupan Bali Era Baru di Nusa Dua Bali.
Saat memberikan sambutan, Luhut mengatakan pemerintah Indonesia mengambil keputusan yang benar dengan tidak melakukan lockdown. Alih-alih lockdown, pemerintah melakukan Pembatasan Sosial Berskala Besar atau PSBB.
"Kalau saya mundur sedikit 5 bulan yang lalu, banyak yang kritik mengenai penerapan lockdown, kenapa tidak lockdown. Saya ingat presiden dalam pengambilan keputusan untuk mencari format yang pas untuk Indonesia karena kita tidak tahu COVID ini apa sebenarnya, berapa lama, dampaknya berapa besar. Itu kita tidak pernah tahu. Akhirnya dalam perdebatan yang panjang dan intensif akhirnya diputuskan ada istilah PSBB itu tidak lockdown. Keputusan yang benar saat ini karena dengan demikian ekonomi tidak mati masih ada hidup," ujar Luhut di Nusa Dua, Bali, Kamis (30/7/2020).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dan sekarang, menurut Luhut, saatnya ekonomi Indonesia khususnya di Bali kembali dipulihkan. Bali mulai tanggal 31 Juli besok akan menerima lagi kunjungan wisatawan domestik.
"Hari ini kita mengalami momen penting, hampir selama 6 bulan mungkin hampir tidak ada turis ke Bali. Dan BI (Bank Indonesia) membuat laporan bahwa hampir 97 persen kontraksi dari devisa wisata ini merupakan pukulan yang berat sekali bagi ekonomi Indonesia dan Bali," ujarnya.
Pemerintah lanjut Luhut, telah mengambil langkah yang komprehensif dalam penanganan COVID-19. "Sekarang ini hampir semua sektor tertangani dengan baik, program-program bantuan stimulus dilakukan dengan baik, saya ingin juga menginformasikan pariwisata merupakan salah satu bidang yang diperhatikan pemerintah karena penerimaan negara dari pariwisata sangat tinggi dan menciptakan lapangan kerja yang ujungnya jumlahnya bisa mencapai jutaan manusia," ujarnya.
Sektor pariwisata merupakan salah satu sektor yang mendapatkan perhatian yang cukup besar dari Presiden Joko Widodo. Presiden selalu mengingatkan pembantunya agar sektor wisata ini diperhatikan dengan benar.
"Ada dua kunci yang harus diperhatikan, tadi sudah berkali disampaikan penanganan COVID dan penanganan ekonomi, itu harus dijalankan seiring. Penanganan yang benar akan menstimulus ekonomi dengan benar. Semua negara mengalami ini, dan negara lain melihat juga bagaimana kita menangani COVID. Hari ini agak bersejarah karena agak sering Pak Gubernur (Gubernur Bali Wayan Koster) sering saya telepon kapan kesiapan Bali dibuka," ujarnya.
Pembukaan Bali untuk wisata tentu dengan melihat jumlah infeksi Corona di Bali. Dan menurut Luhut beberapa daerah di Bali sudah masuk zona hijau dan kuning, tidak ada yang merah.
"Tapi kalau ada yang merah lagi bukan tidak mungkin Bali kembali ditutup, karena itu kerja sama harus penting, kita harus team work menyelesaikan masalah ini. Protokol kesehatan jangan sampai ditawar-tawar, tidak perlu lebay kalau orang Jakarta bilang, kita harus tahu jaga jarak cuci tangan, pakai masker, jangan pula lagi tidur pakai masker juga tapi dalam maksud saya kalau banyak manusianya hindari betul untuk sampai tidak pakai masker. Dan ini bukan hanya tugas Polri, sampai pecalang kita semua harus bahu membahu, tanpa disiplin COVID takkan terkendali dan akan berdampak pada ekonomi," ujarnya.
(ddn/ddn)
Komentar Terbanyak
Turis Brasil yang Jatuh di Gunung Rinjani Itu Sudah Tidak Bergerak
Keluarga Indonesia Diserang Pria di Singapura, Anak Kecil Dipukul dengan Botol
Tragedi Juliana di Rinjani, Pakar Brasil Soroti Lambatnya Proses Penyelamatan