Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi bersama Gubernur Provinsi Bali I Wayan Koster melakukan peletakan batu pertama atau groundbreaking dua pelabuhan penyeberangan yaitu Pelabuhan Sampalan di Pulau Nusa Penida serta Pelabuhan Bias Munjul di Pulau Nusa Ceningan, Klungkung, Bali. Peletakan batu pertama merupakan simbol dimulainya pembangunan penyeberangan pelabuhan ke Bali.
Dimulainya pembangunan kedua pelabuhan tersebut untuk mendukung pariwisata di Bali, dimana keduanya termasuk ke dalam Pelabuhan Segitiga Emas yang menghubungkan Sanur, Denpasar. Peletakan batu pertama berlangsung, Senin (3/8/2020).
Pelabuhan ini ditargetkan akan selesai dalam pertengahan tahun 2021. "Insyaallah kedua pelabuhan ini bisa selesai dalam waktu sembilan bulan atau pertengahan tahun 2021," kata Budi dalam keterangan tertulisnya, Senin (3/8/2020).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menhub mengatakan, pihaknya telah berkomitmen untuk mendukung bangkitnya pariwisata di Bali setelah mengalami keterpurukan akibat pandemi COVID-19 terutama di bidang transportasi. Tentunya dengan tetap disiplin menerapkan protokol kesehatan untuk mencegah penyebaran COVID-19.
![]() |
Pihaknya telah menggelar rapat secara intensif dengan Pemprov Bali untuk membicarakan dukungan transportasi terhadap pariwisata di Bali. Menhub menambahkan Bali akan menjadi super hub tourism.
"Bapak Presiden Joko Widodo mengatakan bahwa Bali akan menjadi super hub tourism tidak hanya di Indonesia tetapi sampai Asia Tenggara bahkan Australia," ucap Menhub.
Secara terpisah Koster juga menambahkan kedua pelabuhan ini juga untuk mempermudah warga yang akan melakukan peribadahan.
"Ketika akan ada upacara agama rutin dimana masyarakat se-Bali itu melakukan persembahyangan yang datang dari berbagai kabupaten di Bali. Karena tidak ada pelabuhan, mereka kesusahan untuk naik ke kapal karena harus angkat-angkat kainnya sambil mengusung sesajennya dari berbagai wilayah," tutur Wayan Koster.
Baca juga: Hari Pertama Buka, Bali Diserbu Wisatawan |
Rencananya, Pelabuhan Sampalan akan dibangun dua lantai dengan luas area kolam 9.000 meter persegi, kapasitas sandar 10 speedboat, dengan estimasi biaya pembangunan Rp 86,7 miliar.
Sedangkan Pelabuhan Bias Munjul akan dibangun menjadi dermaga bagi speed boat dan dan kapal Ro-ro, dengan estimasi biaya pembangunan sebesar Rp 109,6 miliar.
(pin/ddn)
Komentar Terbanyak
Penumpang Hilang HP di Penerbangan Melbourne, Ini Hasil Investigasi Garuda
Turis Brasil yang Jatuh di Gunung Rinjani Itu Sudah Tidak Bergerak
Keluarga Indonesia Diserang Pria di Singapura, Anak Kecil Dipukul dengan Botol