Panjat pinang adalah lomba tradisional yang viral saat hari Kemerdekaan 17 Agustus. Lomba yang menuntut kerja sama dan kekuatan fisik ini memang selalu dinanti. Soalnya yang menonton bisa larut dalam kegembiraan karena terhibur melihat aksi sekelompok orang memanjat batang pohon pinang yang diolesi oli.
Lomba panjat pinang seperti disebutkan dalam buku 'Indonesia Poenja Tjerita oleh @sejarahRI, disebutkan berawal dari zaman penjajahan Belanda. Lomba ini diadakan orang Belanda jika sedang mengadakan acara besar, seperti hajatan dan pernikahan. Yang mengikuti lomba panjat pinang yakni orang-orang pribumi.
Nah, hadiah yang diperebutkan biasanya bahan makanan seperti beras, gula, roti, serta pakaian. Namun saat ini hadiah pada lomba panjat pinang lebih heboh. Hadiahnya seperti sepeda dan barang elektronik. Hal ini pernah terjadi saat lomba panjat pinang di Ancol pada 2019.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
![]() |
Fakta warisan kolonial Belanda itu membuat panjat pinang pernah jadi kontroversi. Wali Kota Langsa, Aceh, Usman Abdullah, melarang warganya untuk menggelar lomba panjat pinang dalam peringatan HUT ke-74 pada 2019 lalu. Ia menilai, lomba tersebut merupakan warisan penjajah yang tak ada nilai edukasinya.
Dikutip dari Buku 'Manfaat Buah: Manfaat Buah-buahan' oleh Dayat Suryana, pinang adalah sebuah tumbuhan sejenis palma. Batang pinang memiliki tinggi mencapai 25 meter. Daunnya berada di atas pangkal batang mirip dengan pohon kelapa. Yang membedakan dengan pohon kelapa, tangkai daunnya lebih pendek dari kelapa. Pohon pinang juga mempunyai buah. Buah pinang muncul di atas pohon dengan akar-akar mirip dengan buah kelapa.
Saat Hari Kemerdekaan Indonesia setiap tanggal 17 Agustus, masyarakat Indonesia biasanya mengambil batang pohon pinang. Hal ini untuk dijadikan lomba panjat pinang. Lomba 17 Agustus ini salah satu yang paling ditunggu-tunggu masyarakat selain makan kerupuk, balap karung, dan tarik tambang.
Kembali ke panjat pinang, lomba ini menggunakan batang pohon Pinang yang dilumuri oleh oli. Kemudian orang-orang berupaya untuk memanjat pinang yang licin tersebut untuk mengambil hadiah di atas pucuk batang tersebut.
Beberapa orang memilih menggunakan bambu sebagai ganti pinang. Namun penggunaan bambu sangat riskan karena batang bambu terdapat ruas-ruas dan dapat mengakibatkan luka bagi para peserta panjat pinang. Batang pinang lebih baik karena batangnya tidak ada ruas dan mulus.
Batang pinang juga sering digunakan oleh masyarakat sebagai talang. Caranya hilangkan bagian tengah pinang dan letakkan pada tempat yang sesuai. Kemudian jadilah talang air yang terbuat dari pinang.
Selain batangnya, pinang pada bagian buah juga bermanfaat. Buah pinang bermanfaat sebagai salah satu bahan untuk membuat sirih. Penggunaan buah pinang untuk sirih sudah dikenal sejak nenek moyang.
Nah untuk HUT ke-75 RI tahun ini, kira-kira apakah ada lomba panjat pinang 17 Agustus di tengah pandemi corona?
(nwy/pal)
Komentar Terbanyak
Bangunan yang Dirusak Massa di Sukabumi Itu Villa, Bukan Gereja
Brasil Ancam Seret Kasus Kematian Juliana ke Jalur Hukum
Viral Keluhan Traveler soal Parkir Jakarta Fair 2025: Chaos!