Welcome d'travelers !

Ayo share cerita pengalaman dan upload photo album travelingmu di sini. Silakan Daftar atau

ADVERTISEMENT

Rabu, 05 Agu 2020 06:15 WIB

TRAVEL NEWS

Kena Kibasan Ekor Hiu Paus, Penyelam Ini Terluka

Sejumlah wisatawan berenang bersama seekor Hiu Paus di perairan Botubarani, Kabupaten Bone Bolango, Gorontalo, Minggu (21/4/2019). Pengamat mencatat bahwa puncak musim kedatangan kelompok Hiu Paus ke perairan tersebut yaitu pada bulan Mei dan Juni. ANTARA FOTO/Dian Bawenti/Aws/hp.
Foto: Ilustrasi Hiu Paus (ANTARA FOTO/Dian Bawenti)
Ningalo -

Seorang penyelam di Australia dikabarkan terluka saat sedang snorkeling. Penyebabnya, dia terkena kibasan ekor hiu paus. spesies ikan terbesar di dunia.

Seorang turis yang sedang snorkeling di lepas pantai barat laut Australia terpaksa harus diterbangkan ke rumah sakit terdekat. Dia mengalami luka serius.

Dilansir detikTravel dari CNN, Rabu (5/8/2020), korban sedang menyelam di dekat Ningaloo Reef di Australia Barat, gugusan terumbu karang yang terdaftar sebagai Situs Warisan Dunia UNESCO, sampai kemudian dia terkena kibasan ekor hiu-paus.

Penyelam wanita tersebut diketahui menderita cedera pada bagian dada. Meski lukanya cukup parah, namun kondisinya stabil. Hantaman ekor hiu paus rupanya bisa berakibat fatal bagi si penyelam.

Layanan Ambulans St John pun memindahkan penyelam berusia 29 tahun tersebut ke bandara terpencil untuk dievakuasi dan menjalani perawatan darurat di Perth.

Laporan lain mengatakan korban tersebut terkejut oleh kemunculan hiu paus saat sedang menyelam. Wajar, hiu paus merupakan ikan terbesar di dunia yang bisa tumbuh mencapai panjang 15 meter serta berat berton-ton.


Selain kemunculan hiu paus, para penyelam di Australia juga sering bertemu dengan paus bungkuk yang juga tak kalah besar dengan si hiu paus.

Hiu paus merupakan pemakan plankton, udang, dan ikan kecil untuk tetap hidup. Di dalam mulutnya ada 3.000 buah gigi berukuran kecil. Sementara itu, dia bisa menelan air hingga 6.000 liter per jam.

Hiu paus bisa hidup sampai usia 70 hingga 100 tahun, namun perburuan massal mengancam eksistensi mereka di Bumi. Mereka juga bisa bermigrasi menempuh jarak hingga 12.874 kilometer jauhnya.



Simak Video "Usai AS, Australia Kini Mulai Waspada Terhadap TikTok"
[Gambas:Video 20detik]
(wsw/fem)
BERITA TERKAIT
BACA JUGA