Geger Video Puluhan Pendaki Dugem, TNG Rinjani Tutup Savana Propok

Yuk ceritain perjalananmu dan bagikan foto menariknya di sini!
bg-escape

Geger Video Puluhan Pendaki Dugem, TNG Rinjani Tutup Savana Propok

Faruk Nickyrawi - detikTravel
Rabu, 05 Agu 2020 13:22 WIB
Video viral pendaki dugem di Gunung Rinjani.
Foto: (screenshoot video viral @mountainesia)
Lombok Timur -

Balai Taman Nasional Gunung Rinjani telah menutup aktifitas pendakian di Savana Propok. Hal ini sebagai buntut video dugem pendaki yang viral beberapa hari lalu.

Penutupan dilakukan mulai hari ini, Rabu 3 Agustus 2020 hingga pada waktu yang belum ditentukan.

Langkah penutupan tersebut buntut dari viralnya video puluhan pendaki yang melakukan aksi dugem di savana Propok Kaki Gunung Rinjani, Kabupaten Lombok Timur.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Yang kita lakukan menutupnya," kata Kepala Balai Taman Nasional Gunung Rinjani (BTNGR), Dedy Asriady, saat dihubungi detikcom, Rabu (5/8/2020).

Dedy mengatakan, pihaknya akan melakukan evaluasi kejadian tersebut dengan pihak terkait yakni Pokdarwis, Taman Nasional Gunung Rinjani dan juga pengunjung.

ADVERTISEMENT

Diakui Dedy, kejadian seperti yang sudah viral di media sosial itu sangat sulit untuk dikendalikan mengingat lokasi kejadian berada di alam bebas.
Harusnya kata dia, alam harus dijaga kelestariannya, keindahannya hingga kenyamanan bukan dengan dijadikan aksi yang dapat merusaknya.

"Ini kan di alam bebas bukan di mall, jadi pengendaliannya susah. Tapi dengan menutup itu, kami berharap bisa menjadi pembelajaran edukasi untuk semua pihak, baik itu pengelolaannya TNGR dan pengunjung, bahwa berwisata di alam bebas punya kebebasan tapi tanggung jawabnya berindividu," jelasnya.

Sementara itu kepada pengelola Savana Propok, yakni Pokdarwis diminta untuk lebih memperhatikan lagi aktivitas dari para pengunjung, Taman Nasional Gunung Rinjani (TNGR) yang memberikan ruang bagi kelompok masyarakat untuk mengelola.

"Pokdarwis itu kelompok masyarakat bukan pengusaha besar, kita berdayakan supaya mereka tidak merambak hutan, tidak memburu burung," tutup Dedy.




(rdy/ddn)

Hide Ads