Idul Adha jadi salah satu yang paling dinanti di Turki. Kesempatan ini digunakan untuk bersantai di pantai. Sayangnya, ini bikin pemerintah cemas.
Pemerintah Turki memberikan tambahan libur Idul Adha selama 4 hari. Jadi libur panjang di awal bulan, warga Turki ramai-ramai mengusir penat ke pantai Aegean dan Mediterania.
Aturan jaga jarak sosial terlihat diabaikan oleh pengunjung pantai. Layaknya liburan sebelum pandemi, pengunjung pantai asyik berjemur dan berenang di pantai.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Gelombang pandemi pertama terjadi di pantai. Mari kita berhati-hati dalam liburan," ujar Menteri Kesehatan Turki Fahrettin Koca di akun Twitternya.
Ada ratusan ribu orang di sana. Cuaca yang cerah membuat pengunjung pantai makin menikmati suasana.
Kerumunan serupa juga ditemukan di distrik-distrik lain. Bahkan pantai Laut Hitam pun penuh dengan kunjungan wisatawan. Belum lagi banyak warga yang mulai malas menggunakan masker.
Turki sendiri telah yakin bisa menjamin keselamatan turis yang datang ke sana untuk liburan. Turki kini mempersiapkan strategi baru.
Pemerintah tidak bermaksud untuk mengurangi jumlah tes Corona, justru kini akan dilakukan dengan semakin sering. "Dengan mendeteksi kasus sebelumnya, kami mencegah penyebaran virus Corona dan memfasilitasi perawatan," tambahnya.
Koca juga menekankan bahwa Turki memiliki stok obat-obatan yang kuat. Ada empat perusahaan farmasi dalam negeri yang telah dilisensikan untuk produksi obat antivirus bernama Favipiravir.
"Produksi Favipiravir untuk kebutuhan domestik dapat dipenuhi dan kemungkinan akan dilakukan ekspor," ungkapnya.
Menteri Koca mengkhawatirkan adanya gejala baru yang diidap oleh penderita Corona. Koca percaya bahwa Corona masih garang seperti sebelumnya.
"Diare dan nyeri otot sudah jadi gejala umum. Sulit untuk mengatakan bahwa kami memiliki data ilmiah atau pengamatan klinis yang menunjukkan bahwa penyakit ini lebih ringan daripada sebelumnya," pungkasnya.
(bnl/ddn)
Komentar Terbanyak
Turis Brasil yang Jatuh di Gunung Rinjani Itu Sudah Tidak Bergerak
Keluarga Indonesia Diserang Pria di Singapura, Anak Kecil Dipukul dengan Botol
Tragedi Juliana di Rinjani, Pakar Brasil Soroti Lambatnya Proses Penyelamatan