Rajata, Pameran Temporer Koleksi Perak Museum Sonobudoyo Yogya

Yuk ceritain perjalananmu dan bagikan foto menariknya di sini!
bg-escape

Rajata, Pameran Temporer Koleksi Perak Museum Sonobudoyo Yogya

Kristina - detikTravel
Rabu, 05 Agu 2020 20:38 WIB
Pameran Temporer Koleksi Perak Museum Sonobudoyo Yogya
Foto: (Kristina/detikcom)
Yogyakarta -

Museum Sonobudoyo Yogyakarta kembali menggelar pameran temporer koleksi museum. Ada apa saja di sana?

Tema yang diambil dalam pameran yaitu, Rajata: Perak dan Kisah Diantaranya. Pameran dibuka mulai hari Selasa (4/8/2020) dan akan berlangsung hingga 24 Agustus 2020 mendatang.

Rajata berasal dari bahasa sansekerta yang berarti perak. Menurut catatan sejarah sebagaimana yang tertulis dalam rilis Pameran Rajata Museum Sonobudoyo, perak merupakan salah satu dari delapan hal yang dianggap penting dalam kitab Silpasastra. Di mana kitab ini merupakan kitab keagamaan Hindu-Budha yang dipakai sebagai pedoman dalam pembuatan arca-arca dewa.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

ADVERTISEMENT

Di Yogyakarta, kerajinan perak menjadi ikon bersejarah sejak Kerajaan Mataram. Sentra kerajinan perak berada di Kotagede yang pada waktu itu merupakan ibukota kerajaan.

Diceritakan oleh Kepala Seksi Bimbingan, Informasi, dan Preparasi Museum Sonobudoyo, Budi Husada yang bertanggungjawab atas penyelenggaraan pameran, munculnya tema pameran rajata ini berangkat dari banyaknya koleksi museum yang perlu disampaikan kepada masyarakat. Salah satunya adalah perak yang mempunyai nilai sejarah sejak berdirinya Museum Sonobudoyo.

"Perlu diketahui bahwa museum Sonobudoyo mempunyai lebih dari 60.000 koleksi. Nah, dari sebagian koleksi yang ada itu ternyata setelah kami masuk di Sonobudoyo banyak memang koleksi-koleksi yang belum disampaikan kepada masyarakat," tuturnya saat ditemui detikcom di Gedung Pameran Temporer Sonobudoyo.

Budi melanjutkan, ada dua metode yang digunakan dalam rangka menyampaikan koleksi museum kepada masyarakat. Diantaranya pameran tetap dan pameran temporer.

"Nah, cara untuk menyampaikan koleksi kepada masyarakat ada dua cara yakni yang pertama melalui pameran tetap. Istilahnya pameran tetap tapi materinya bisa kita ubah. Kalau kita berbicara dalam periodesasi di museum tetap kami, Museum Sonobudoyo periodisasinya adalah dari masa pra sejarah hingga masa sekarang ini. Beberapa koleksi yang memang belum kita munculkan sekarang ini coba kita ekspose menjadi pameran yang kedua itu tadi yaitu pameran temporer, pameran tidak tetap," lanjutnya.

Pameran Temporer Koleksi Perak Museum Sonobudoyo YogyaPameran Temporer Koleksi Perak Museum Sonobudoyo Yogya Foto: (Kristina/detikcom)

Lalu, bagaimana dengan Rajata? Budi menjelaskan lebih lanjut koleksi yang dipamerkan dalam Rajata ini merupakan koleksi dari Java Instituut, koleksi dari pengrajin perak di Kotagede yang diberikan kepada Museum Sonobudoyo tepat saat ia berdiri tahun 1935 dan koleksi dari siswa Kunstambachtsscholl tahun 1941-1942. Ketiganya memiliki nilai sejarah dalam keberadaannya.

"Koleksi perak yang kita punyai itu pertama ketika pada masa Java Institute itu ada, jadi sebelum 1935. Yang kedua ketika berdirinya Sonobudoyo pertama kali di tahun 1935. Terus ada lagi koleksi siswa-siswa Kunstambachtsscholl. Jadi memang secara historis koleksi kita memang betul-betul bernilai sejarah," jelas Budi.

Pameran Temporer Koleksi Perak Museum Sonobudoyo YogyaPameran Temporer Koleksi Perak Museum Sonobudoyo Yogya Foto: (Kristina/detikcom)



Pameran yang digelar kali ini berbeda dari pameran sebelumnya. Beberapa protokol diberlakukan ketat terlebih untuk pengunjung yang hendak masuk museum.

"Dengan adanya adaptasi kebiasaan baru ini kita mencoba membuat pameran ini terbuka tapi terbatas. Dalam arti kita harus betul-betul mematuhi protokol kesehatan yang sudah diterapkan. Jadi kami mendata pengunjungnya, baik pendaftaran online maupun manual, terus kita cek suhu tubuh, ada hand sanitizer, ada cuci tangan, masuk tetap mengacu pada penggunaan masker dan physical distancing," terangnya.

Terdapat setidaknya 62 koleksi perak yang dipamerkan saat ini. Pameran di Museum Sonobudoyo dibuka pada pukul 09.00-21.00 WIB. Pameran bersifat gratis.




(elk/ddn)

Hide Ads