Geopark Nasional Maros Pangkep di Sulawesi Selatan (Sulsel) diusulkan pemerintah RI menjadi bagian UNESCO Global Park. Pengajuan secara resmi dilakukan Komisi Nasional Indonesia untuk UNESCO (KNIU) Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemdikbud) RI.
General Manager Geopark Maros Pangkep Dedy Irfan dalam keterangannya, mengatakan surat dan berkas pengajuan keanggotaan UNESCO Global Park ditandatangani Ketua Harian KNIU Arief Rachman, telah dikirimkan ke Sekretaris International Geoscience and Geoparks Programme (IGGP) UNESCO di Paris, Perancis.
"Kami diinformasikan pihak KNIU, terkait berkas yang kami telah persiapkan sudah memenuhi syarat dan dapat dikirimkan ke Sekretariat UNESCO Global Park," ujar Dedy, Senin (3/8/2020).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dedy menjelaskan surat pendahuluan pengajuan Geopark Maros Pangkep sebelumnya didukung penuh Gubernur Sulsel Nurdin Abdullah dan Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Sulsel, yang ditujukan ke Komite Nasional Geopark Indonesia (KNGI) tentang usulan Geopark Maros Pangkep menjadi UNESCO Global Geopark, yang ditindaklanjuti surat dukungan Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Republik Indonesia sebelum diajukan secara resmi oleh KNIU ke kantor pusat UNESCO Global Park di Perancis.
![]() |
Dedy menambahkan, kawasan Geopark Maros Pangkep yang geosite-nya meliputi wilayah daratan di Kab. Maros dan Kab. Pangkep hingga ke Kepulauan Spermonde. Di dalam kawasan Geopark Maros-Pangkep terdapat pebukitan karst, kawasan prasejarah Leang-leang, kawasan Rammang-rammang, gua Kalibbong Alloa, air terjun dan pusat habitat kupu-kupu di Bantimurung, serta beberapa pulau di area Kepulauan Spermonde.
Geopark Maros-Pangkep, lanjut Dedy, ditetapkan sebagai Geopark Nasional oleh pemerintah pusat pada tahun 2017, yang diinisiasi beberapa lembaga sejak tahun 2015, diantaranya Ikatan Alumni Geologi Universitas Hasanuddin (Unhas), Departemen Geologi Unhas, Jurusan Arkeologi Unhas, Jurusan kehutanan Unhas, Taman Nasional Bantimurung Bulusaraung, Balai Konservasi Sumber Daya Alam, Balai Pelestarian Cagar Budaya Sulsel, komunitas pecinta alam dan goa, serta penggiat lingkungan dan karst.
![]() |
"Saat ini kita masih harus melengkapi beberapa persyaratan, baik itu infrastruktur dan promosi Geopark Maros Pangkep sebelum proses assesment oleh Assesor UNESCO Mei tahun 2021 nanti," pungkas alumni Geologi Unhas ini. Diketahui, saat ini terdapat lima geopark di Indonesia yang sudah termasuk dalam UNESCO Geopark Global, yaitu Kaldera Toba di Sumatera Utara, Geopark Batur di Bali, Geopark Cileteuh di Sukabumi, Gunung Sewu di DI Yogyakarta, dan Geopark Rinjani di Lombok.
(pin/ddn)
Komentar Terbanyak
Bangunan yang Dirusak Massa di Sukabumi Itu Villa, Bukan Gereja
Brasil Ancam Seret Kasus Kematian Juliana ke Jalur Hukum
Hutan Amazon Brasil Diserbu Rating Bintang 1 oleh Netizen Indonesia