Musibah Beirut Terjadi Setelah Lebanon Membuka Kembali Wisatanya

Yuk ceritain perjalananmu dan bagikan foto menariknya di sini!
bg-escape

Musibah Beirut Terjadi Setelah Lebanon Membuka Kembali Wisatanya

Johanes Randy Prakoso - detikTravel
Kamis, 06 Agu 2020 07:44 WIB
Dua ledakan besar mengguncang area pelabuhan di Beirut, Lebanon, Selasa (4/8) waktu setempat. Selain menghancurkan jendela gedung, ledakan ini juga merusak sejumlah mobil.
Beirut usai ledakan dasyat. (AP Photo/Hussein Malla)
Beirut -

Beirut tengah dirundung duka setelah ledakan dahsyat yang terjadi Selasa (4/8). Padahal, Lebanon baru membuka kembali wisatanya.

Ledakan besar mengguncang Beirut. Tercatat 78 orang meninggal dunia dan ribuan orang lainnya mengalami luka-luka.

Ledakan di Lebanon itu terjadi di area pelabuhan pada Selasa 4 Agustus 2020. Ledakan besar itu membentuk seperti awan jamur dan merusak bangunan di pelabuhan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Seperti dilansir kantor berita AFP, Selasa (4/8/2020), sumber keamanan mengonfirmasikan bahwa dua ledakan mengguncang area Pelabuhan Beirut sehingga menyebabkan puluhan orang terluka.

Kabar duka itu ibarat hujan di siang bolong. Padahal, Pemerintah Lebanon baru saja membuka diri kembali untuk wisatawan pada awal Juli lalu seperti diberitakan blog Travel off Path.

ADVERTISEMENT

Dikumpulkan detiktravel dari berbagai sumber, Kamis (6/8/2020), operasional wisata Lebanon ditandai dengan dibukanya kembali Bandara Internasional Rafic Hariri pada 1 Juli 2020 lalu. Wisatawan asing kembali diundang untuk plesiran di negara itu.

Tapi akibat pandemi COVID-19, penerbangan ke bandara dengan kode BEY itu hanya dibatasi 10 persen dari kapasitas normal atau hanya 2.000 penumpang per hari.

Menariknya, Lebanon tidak memberi batasan perihal warga negara mana yang boleh datang. Turis dari mana saja dipersilakan masuk secara normal lewat imigrasi, kecuali untuk turis Israel yang punya sejarah panjang dengan Lebanon.

Untuk berwisata ke Lebanon, traveler diwajibkan untuk mengurus visa masuk lebih dulu ke kedutaan terkait di negara masing-masing. Imigrasi Lebanon diketahui telah buka kembali sejak 29 Juni kemarin.

Hanya seperti di Indonesia, traveler juga wajib menyertakan surat negatif COVID-19 lewat metode PCR yang masih berlaku selama 96 jam atau kurang lebih 3 hari sebelum waktu pengambilan.

Selain itu, traveler juga wajib mengisi dokumen terkait bukti kesehatan seperti yang dikeluarkan pihak Kemenkes Lebanon secara online. Asuransi kesehatan juga diwajibkan untuk setiap turis yang mau berkunjung.

Fakta lainnya, Lebanon, termasuk di Beirut, juga tidak menuntut turis wajib karantina 14 hari setelah kedatangan. Selama semua syarat yang diminta aman, traveler bisa langsung berwisata dengan aman.




(rdy/fem)

Hide Ads