Meksiko jadi bahan sorotan karena kampanye wisatanya. Kota-kota yang hendak diperkenalkan dalam bahasa Inggris malah kacau.
Meksiko menggunakan bahasa Spanyol sebagai bahasa resmi. Guna memperkuat kampanye wisatanya, Departemen Pariwisata Meksiko selalu membuat versi bahasa Inggris agar mudah dimengerti turis global.
Namun sayang, saat promosi di situs resmi VisitMexico.com promosinya sedikit keluar dari jalur. Hal ini dikarenakan kota dan negara bagian ikut diartikan ke dalam bahasa Inggris.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Contohnya adalah Tulum, sebuah destinasi Meksiko yang populer sebagai tempat liburan pribadi. Dalam versi bahasa Inggris, Tulum ditulis menjadi Jumpsuit.
Kemudian ada negara bagian Hidalgo dan Guerrero yang berubah menjadi Noble dan Warrior. Belum lagi Puerto Escondido yang berubah nama menjadi Hidden Port atau Pelabuhan Tersembunyi. Sementara Kota Acuclo menjadi I Blame.
Departemen Pariwisata Meksiko langsung menutup situs VisitMexico. Di sana tertulis bahwa situs resmi akan kembali beroperasi pada tanggal 20 Agustus 2020.
"Departemen Pariwisata menyampaikan permintaan maaf kepada publik atas apa yang terjadi di situs resmi VisitMexico," tulis Departemen Pariwisata dalam surat pernyataan.
Selain meminta maaf, Departemen Pariwisata Meksiko juga memberitahu publik bahwa kemungkinan situs tersebut diretas untuk merusak citra dan departemen. Pihak departemen telah melaporkan hal ini dan mengambil tindakan hukum yang sesuai.
Melihat situasi ini, mantan Presiden Meksiko, Felipe Calderon pun muncul ke publik. Lewat akun Twitternya sang mantan presiden menumpahkan kegusarannya.
"Berhenti membuat Meksiko terlihat konyol," cuit sang mantan presiden.
Ada anggapan bahwa situs pariwisata Meksiko diretas oleh pihak layanan web yang marah karena belum dibayar. Sebelumnya, kampanye wisata di Kota Acapulco juga dihapus karena memberikan informasi nyeleneh seputar resor yang beralih fungsi menjadi kelab malam dan tak ada aturan untuk menggunakan masker.
(bnl/ddn)
Komentar Terbanyak
Turis Brasil yang Jatuh di Gunung Rinjani Itu Sudah Tidak Bergerak
Keluarga Indonesia Diserang Pria di Singapura, Anak Kecil Dipukul dengan Botol
Tragedi Juliana di Rinjani, Pakar Brasil Soroti Lambatnya Proses Penyelamatan