Pandemi corona membuat hotel Bali jadi rumah sementara para turis selama berbulan-bulan. Ada juga 4 berita lain yang tak kalah seru.
Dihimpun detikcom, Kamis (13/8/2020), berita pariwisata Rabu kemarin (12/8) diramaikan oleh cerita dari pelaku hotel Bali yang harus menampung para turis selama pandemi.
Dari luar negeri, Ladies Market Mong Kok di Hong Kong juga mencuri perhatian traveler. Awalnya menjadi tempat belanja kaum wanita, kini pasar ini juga digemari kaum pria dan wisatawan karena harga barangnya yang miring.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kembali ke Bali, agaknya traveler juga penasaran akan nasib Trans Studio Mall Bali di masa New Normal. Gimana ya nasib mall terbesar di Bali itu saat ini?
Bergeser ke Chennai di India, ada juga taman buaya populer di sana yang terpukul akibat COVID-19. Malah, taman buaya ini sampai kehabisan dana karena tak ada uang masuk. Waduh.
Kembali ke dalam negeri, pihak maskapai Citilink juga sempat blak-blakan perihal kondisinya selama pandemi. Dimulai dari momen Idul Fitri, maskapai bersayap hijau itu masih berjuang.
Berikut Round Up 5 berita terpopuler hari Rabu (12/8).
1. Cerita hotel Bali yang jadi rumah turis selama pandemi
Foto: Grandyos Zafna/detikcom
|
"Satu dari sedikit hotel yang masih buka selama pandemi. Ada lebih dari 11 penginapan. Semenjak Nyepi sudah sepi di bulan Maret," kata Erwin pada detikTravel di lokasi.
Pandemi membuat sebagian turis atau ekspatriat harus bertahan lebih lama di Bali. Fashion Hotel Legian bahkan juga menerima tamu yang tinggal berbulan-bulan di kamarnya.
Berapa harga kamar Fashion Hotel Legian saat ini? Erwin menyebut harga kamarnya diawali dari harga Rp 250 ribu termasuk sarapan dan ada harga khusus untuk kamar deluxe dan suite.
2. Pasar murah favorit wisatawan di Hong Kong
(Foto: Randy/detikTravel)
|
Selain oleh-oleh mainstream seperti disebutkan di atas, pasar malam Mong Kok juga menjual kosmetik impor dari Korea, sepatu bermerk, coklat dan snack impor yang harganya cukup bersahabat di kantong.
![]() |
Menariknya, kamu juga bisa mencoba menawar harga barang di sini. Namun, pastikan kamu benar-benar membeli barangnya kalau sudah menawar. Jika tidak, siap-siap saja diomeli sang penjual.
Toko-toko di ladies market ini buka hingga pukul 11 malam di hari biasa dan hingga 12 malam atau 1 pagi di hari libur. Hanya di momen pandemi, tentu ada penyesuaian di Hong Kong.
3. New Normal di mall terbesar Bali
Foto: Grandyos Zafna/detikcom
|
Menjelang sore, di awal Agustus lalu, tim detikTravel mendatangi Trans Studio Mall Bali. Di sepanjang perjalanan menuju TSM, pusat perbelanjaan yang lain juga terlihat sepi.
![]() |
Kini jam operasi Trans Studio Mall Bali lebih singkat, yakni dari pukul jam 10.00-22.00 di hari libur dan pukul 10.30-20.30 di hari biasa. Pusat perbelanjaan ini masih menutup taman rekreasi indoor-nya.
Sebelum masuk Trans Studio Mall Bali, tiap pengunjung diwajibkan mencuci tangan dan menggunakan hand sanitizer. Hanya pengunjung yang bersuhu di bawah 37.3 yang diperbolehkan masuk ke mal.
4. Taman Buaya India yang kehabisan dana akibat corona
Foto: Getty Images/iStockphoto/cskorik
|
Tanpa kedatangan wisatawan, taman buaya itu kehilangan cukup banyak pendapatan. Di saat bersamaan, pengelola taman tetap harus menghidupi buaya-buaya itu, juga membayar staf, dan melakukan penelitian.
Baca juga: Gara-gara Corona, Taman Buaya Kehabisan Dana |
Menurut laporan Reuters pada 10 Agustus 2020, lockdown selama musim liburan musim panas, operasional taman buaya itu menelan biaya sekitar 14 juta rupee (setara dengan Rp 2,7 miliar). Sementara itu, jumlah pengunjung turun hampir 2,5 juta.
Tiket masuk taman buaya memang menjadi salah satu pendapatan terbesar Madras Crocodile Bank itu. Penjualan tiket satu tahun, sekitar 5 juta tiket, biasanya menghasilkan sekitar setengah dari pendapatan taman buaya tersebut.
Dengan belum meredanya kasus virus Corona, belum bisa dipastikan pula pembukaan taman buaya itu.
5. Blak-blakan Citilink di tengah pandemi
Foto: (Ardian Fanani/detikcom)
|
Menjawab rasa penasaran traveler, Resty Kusandarina, VP Corporate Secretary & CSR Citilink, membeberkannya kepada detikTravel lewat wawancara akhusus pekan lalu.
"Ceritanya dimulai dari masa mudik, pesawat nggak beroperasi. Kami mulai lakukan diversifikasi bisnis dan kargo di sini," kata Resty.
![]() |
Citilink giat meningkatkan kampanye untuk mengatrol jasa kargonya. Sampai sekarang, perusahaan masih menjalankan pesawat freighter atau khusus kargo.
Sepanjang periode wabah virus Corona ini, Citilink sempat melakukan on-off penerbangan. Tapi, saat ini frekuensi penerbangannya mulai membaik.
Kini, Citilink telah melayani penerbangan dengan rata-rata 168 frekuensi penerbangan setiap harinya. Di dalamnya ada sejumlah 58 rute ke 26 kota destinasi.
Komentar Terbanyak
Turis Brasil yang Jatuh di Gunung Rinjani Itu Sudah Tidak Bergerak
Aturan Baru Bagasi Lion Air, Berlaku Mulai 17 Juli 2025
Keluarga Indonesia Diserang Pria di Singapura, Anak Kecil Dipukul dengan Botol