PT KAI Kaji Rencana Pembangunan Kereta Tanpa Rel di Bali

Yuk ceritain perjalananmu dan bagikan foto menariknya di sini!
bg-escape

PT KAI Kaji Rencana Pembangunan Kereta Tanpa Rel di Bali

Wahyu Setyo Widodo - detikTravel
Kamis, 13 Agu 2020 23:37 WIB
Kereta Api Bandara Kualanamu kembali beroperasi di masa Adaptasi Kebiasaan Baru. Sejumlah protokol kesehatan pun diterapkan dan wajib dipatuhi oleh penumpang.
Foto: Ilustrasi kereta (ANTARA FOTO/Septianda Perdana)
Denpasar -

PT Kereta Api Indonesia (KAI) saat ini tengah mengkaji rencana pembangunan kereta api tanpa rel di Bali. Kereta tanpa rel ini disebut (Autonomous Rail Rapid Transit/ART).

Nantinya, Kereta ART tersebut akan dibangun dari Bandara I Gusti Ngurah Rai menuju ke daerah Sanur untuk mengakomodasi kebutuhan wisatawan.

Direktur Utama PT KAI, Didiek Hartantyo menyebut pembangunan kereta tanpa rel yang diinisiasi oleh Pemprov Bali tersebut masih dalam proses pembuatan desain.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Meski belum ada target pasti kapan rencana tersebut bisa terlaksana, namun pembangunannya sudah masuk ke dalam rencana pembangunan jangka menengah nasional (RPJMN) 2020-2024.

"Memang sudah ada pembicaraan antara PT KAI dan Pemprov Bali di mana merencanakan pembangunan kereta api dari airport ke Sanur. (Kami) sedang melakukan kajian dengan pemerintah daerah dan investor," kata Didiek dilansir dari CNNIndonesia, Kamis (13/8/2020).

ADVERTISEMENT


Kereta tanpa rel (ART) tersebut dibangun untuk kepentingan sektor pariwisata, terutama untuk urusan transportasi publik. ART dinilai menjadi transportasi massal paling tepat karena dapat dioperasikan di atas jalan raya dengan menggunakan sistem signal.

Selain itu, modal investasi untuk moda transportasi baru di Bali ini lebih murah dibanding pembangunan kereta api dengan rel.

"Secara investasi lebih murah dan cepat eksekusinya," lanjut Didiek.


Direktur Jenderal Perkeretaapian Kementerian Perhubungan, Zulfikri menyebut rencana pembangunan kereta tanpa rel tersebut akan menghubungkan Bali Selatan dan Utara, sehingga bisa menunjang kebutuhan Pulau Dewata sebagai tumpuan pariwisata nasional.

Zulfikri menambahkan pemerintah memang tengah gencar membangun transportasi massal di luar Pulau Jawa. Bali disebutnya menjadi salah satu provinsi yang memenuhi beberapa syarat kelayakan pembangunan seperti jumlah penumpang dan minat investasi.

"Ada inisiatif karena potensi pariwisata begitu hebatnya, ini masih dalam tahap desain dan perencanaan menghubungkan selatan dan utara Bali," tutupnya.

(wsw/ddn)

Hide Ads