Pemerintah Tekankan Protokol Kesehatan untuk Mereka yang Mau Belanja

Aktivitas masyarakat tetap dijalankan di tengah virus Corona yang melanda. Namun protokol kesehatan tak boleh terlupakan. Pandemi virus Corona menjadi perhatian masyarakat di seluruh dunia. Sebanyak 215 negara telah terdampak termasuk di antaranya negara Indonesia.

"Kita ketahui bersama pandemi COVID-19 memberikan krisis kesehatan dan juga memberikan tekanan terhadap aspek sosial dan ekonomi dan keuangan di seluruh dunia di 215 negara termasuk Indonesia di dalamnya," kata Menko Perekonomian RI Airlangga Hartarto, Jumat (14/8/2020) dalam Acara Peresmian Hari Belanja Diskon Indonesia 2020.

Sebagai pemulihan ekonomi nasional, Hari Belanja Diskon Indonesia yang digelar oleh Himpunan Penyewa Pusat Perbelanjaan Indonesia (Hippindo) kembali dilaksanakan tahun ini. Acara ini juga tujuan mewadahi para pedagang atau peretail yang sedang terdampak oleh pandemi virus Corona, terutama UMKM.

"Diharapkan kegiatannya menjadi lebih besar eventnya lebih terdengar diikuti banyak orang, dan akhirnya tujuannya agar ekonomi bergerak melalui para peretail yang sekarang sangat membutuhkan wadah seperti ini," kata Ketua HBDI 2020, Fetty Kwartati.

Tak lupa, protokol kesehatan pun diterapkan dalam event ini, seperti pemakaian masker, pengecekan suhu, mempersilakan menggunakan hand sanitizer hingga mensterilisasi ruangan. Menteri Perdagangan RI pun menekankan hal ini untuk mencegah penyebaran virus Corona.

"Pada acara HBDI ini saya harapkan protokol kesehatan pencegahan penyebaran COVID-19 tetap harus diutamakan dalam setiap kegiatan belanja offline maupun online," kata Menteri Perdagangan RI, Agus Suparmanto.

Agus mengajak masyarakat untuk turut serta berpartisipasi dalam event ini dalam rangka meningkatkan ekonomi nasional. Selain itu juga mencintai produk dalam negeri.

"Mari kita jadikan HBDI 2020 sebagai momentum pemulihan ekonomi nasional dan meningkatkan konsumsi dalam negeri dengan belanja produk Indonesia terutama produk terutama produk UMKM," kata Agus.