Karang Taruna Desa Karanganyar, Kecamatan Welahan, Jepara menggelar festival layang-layang dalam rangka HUT Kemerdekaan ke-75 Republik Indonesia. Layangan yang diterbangkan bertema ke-Indonesiaan.
Pantauan detikcom puluhan peserta berada di lahan sawah warga setempat, Jumat (14/8/2020). Festival layang-layang itu digelar dengan pembatasan jumlah peserta. Ada sebanyak 28 peserta pada festival itu dari warga desa setempat.
Bentuk layangan pun bervariasi. Mulai dari layangan Garuda, kapal, hingga ada gambar tokoh pahlawan nasional.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Salah satu peserta Novi lestari (23) warga desa Karanganyar, Kecamatan Welahan, Jepara, Jawa Tengah antusias mengikuti festival ini. Apalagi festival layang-layang itu dalam rangka memeriahkan HUT Kemerdekaan ke-75 Republik Indonesia.
Baca juga: Karimunjawa, Si Caribbean van Java |
"Ini ikut lomba layang layang dalam rangka memeriahkan HUT Kemerdekaan ke-75," kata Novi saat ditemui di lahan sawah di Desa Karanganyar Kecamatan Welahan, Jumat (14/8/2020).
Novi relaks kendati harus bertarung dengan peserta pria dalam festival layang-layang itu. Sejak kecil, Novi sudah main layang-layang dan bukan sekali ini dia mengikuti festival layang-layang.
Dia pun mengaku kesulitan saat membuat layang-layang. Saat menerbangkan juga mengalami kendala karena arah angin yang berubah-ubah.
"Ini kan karena dari kecil sudah suka layang-layang, teringat masa kecil saja. Kemudian ini saat menerbangkan agak susah, tergantung angin namun lumayan susah," kata Novi.
"Ini bawa jenis layangan kapal-kapalan, biaya Rp 30 ribuan buat sendiri. Lumayan sulit, kesulitannya menyamakan sayapnya itu," Novi menambahkan.
![]() |
Panitia festival lomba layang-layang, Muhammad Cipto mengatakan, festival layang-layang ini dalam rangka HUT Kemerdekaan ke- 75 Republik Indonesia. Tema festival yang baru digelar ini adalah merah putih kemerdekaan Indonesia.
"Baru pertama, banyak luar Desa sementara tidak boleh, hanya warga setempat saja. Festival lomba layang-layang ini bertujuan karena memeriahkan 17 Agustus," kata Cipto saat ditemui di lokasi siang ini.
Cipto mengatakan, meski di tengah pandemi saat ini warga antusias. Pada saat pelaksanaan pun diterapkan protokol kesehatan secara ketat.
"Di tengah pandemi antusias warga mengadakan lomba ini dengan cara menerapkan protokol kesehatan. Kami menyediakan masker, hand sanitizer, dan cuci tangan," ujar dia.
Lebih lanjut, Cipto mengatakan bahwa peserta festival lomba ini diikuti warga setempat. Hanya ada sebanyak 28 orang saja. Bagi peserta yang kreatif akan mendapatkan hadiah berupa uang. Juara pertama mendapatkan hadiah uang sebesar Rp 250 ribu, juara dua Rp 150 ribu, dan juara tiga Rp 100 ribu.
"Peserta festival layang-layang, semua warga desa setempat. Hadiahnya berupa uang. Penilaian mengikuti teman dan warna merah putih, temannya kemerdekaan," kata Cipto.
Komentar Terbanyak
Bangunan yang Dirusak Massa di Sukabumi Itu Villa, Bukan Gereja
Brasil Ancam Seret Kasus Kematian Juliana ke Jalur Hukum
Viral Keluhan Traveler soal Parkir Jakarta Fair 2025: Chaos!