Sepeda Bir di Praha Beroperasi Lagi

Yuk ceritain perjalananmu dan bagikan foto menariknya di sini!
bg-escape

Sepeda Bir di Praha Beroperasi Lagi

Bonauli - detikTravel
Sabtu, 15 Agu 2020 05:45 WIB
Bike beer di Amsterdam
Ilustrasi beer bike (Dicky Ardian/d'traveler)
Praha -

Kota Praha ingin kembali memanjakan turis-turisnya. Akhir minggu sepeda bir kembali beroperasi.

Sepeda bir atau beer bike sudah jadi salah satu atraksi wisata di Praha. Turis bisa minum bir murah sambil berkeliling menggowes pedal sepeda. Amsterdam pun pernah memilikinya, meski kini sudah dilarang.

Ibukota Ceko ini pun demikian. Dengan sepeda bir itu, traveler bisa berkeliling Praha 15,5 jam hingga 2 jam mengelilingi Praha. Ini sepeda komunal ya, dengan satu rangkaiannya diisi 13 orang.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Asyiknya lagi saat naik sepeda bir itu traveler bisa mendapatkan wifi, lampu malam, dan sistem audio. Penyedia jasa juga menjamin gowesnya enggak berat-berat amat. Selain itu, sadelnya nyaman.

Satu sepeda bir itu bisa disewa dengan harga 350 euro atau sekitar Rp 6,2 juta.

ADVERTISEMENT

Tahun lalu, beberapa distrik di Kota Praha mengajukan gugatan ke pengadilan untuk menutup atraksi ini.

Alasannya sederhana, wisata sepeda bir membuat kota jadi tidak menyenangkan. Ada banyak turis yang mabuk dan membuat gangguan lain.

Citra Praha pun rusak, kebanyakan turis datang hanya untuk menikmati alkohol murah. Sementara itu, promosi budaya dan sejarah yang digadang-gadang tak terlihat.

Pemerintah kemudian berupaya untuk membersihkan nama Praha dengan melarang aktivitas wisata sepeda bir. Tapi, larangan tersebut dibatalkan oleh Pengadilan Kota dan akan berakhir pada 15 Agustus ini.

Larangan ini awalnya disetujui oleh kota tahun lalu. Tapi, karena larangan itu ada enam perusahaan besar yang terkena dampak dari peraturan ini.

Menurut undang-undang kota, Praha hanya dapat mengeluarkan peraturan lalu lintas hanya untuk jalan kelas satu. Sedangkan larangan sepeda bir berada di kategori di kelas dua hingga empat dan jalan khusus yang dapat diakses publik dan jalan tersebut diawasi oleh distrik kota masing-masing.

"Pengadilan Kota menyadari bahwa interpretasi itu sampai batas formalistik tertentu, namun dalam hal ini terdapat kesenjangan legislatif dalam undang-undang yang tidak dapat dijembatani oleh interpretasi yudisial," demikian putusan pengadilan.

Sepertinya asyik dan perlu dicoba ya naik sepeda bir, traveler.




(bnl/fem)

Hide Ads