Cerita Agustinus Wibowo soal Visa Afganistan yang Bikin Susah Tidur

Yuk ceritain perjalananmu dan bagikan foto menariknya di sini!
bg-escape

Cerita Agustinus Wibowo soal Visa Afganistan yang Bikin Susah Tidur

Femi Diah - detikTravel
Senin, 17 Agu 2020 11:05 WIB
A close-up photograph of Afghanistan from a desktop globe. Adobe RGB color profile.
Ilustrasi Afganistan (Getty Images/KeithBinns)
Jakarta -

Agustinus Wibowo percaya enggak percaya saat menerima visa Afganistan. Sampai-sampai, dia tak bisa tidur.

Wabah virus Corona yang membuat Jakarta menerapkan Pembatasan Sosial Berskala Besar(PSBB) membuat ingatan Agus, sapaan karib Agustinus Wibowo, ke tahun 2003. Waktu itu, dia seorang mahasiswa tahun ketiga Universitas Universitas Tsinghua di Beijing. Dan, ibu kota China diserang wabah SARS.

Seperti warga Beijing lain kala itu, Agus harus menjalan instruksi untuk tetap tinggal di rumah.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Jadi, waktu itu kebetulan di China ada wabah juga, wabah SARS, ini juga virus Corona kan. Jadi di China tuh kami di-lockdown sampai dua bulan, di Beijing tuh," ujar Agustinus dalam IGLive bersama detikTravel, Sabtu (16/8/2020).

"Jadi, waktu lockdown dibuka pikiran saya langsung mau menerjang keluar rumah. Harus keluar, harus jalan, kita kan manusia bukan diciptakan untuk dikurung ya, dikurung lama-lama jadi...," Aus menambahkan.

ADVERTISEMENT

Agus memilih untuk menuju Pakistan. Dia naik kereta selama sepekan dilanjutkan menumpang bus. Barulah setelah berada di Pakistan, dia mendapatkan informasi dari backpacker yang ditemui kalau Afganistan sedang membuka pintu untuk turis asing. Setelah menutup diri karena dikuasai Taliban, Afganistan mulai berubah setelah Amerika Serikat (AS) menginvasi pada 2001.

Agus tak membuang kesempatan itu. Dia pun segera mengurus visa Afganistan di Pesawar, Pakistan. Ketiadaan informasi melancong di Afganistan sama sekali tak bikin pria asal Lumajang, Jawa Timur itu keder.

[Gambas:Instagram]



Tapi, di sisi lain Agus juga khawatir tidak bisa mendapatkan visa Afganistan. Sebab, waktu itu, berkaca kepada WNI yang mencari visa AS tidaklah mudah, padahal Afganistan sedang di bawah kontrol AS.

"Di bawah rezim yang baru, Afghanistan itu seperti mengobral negaranya. Jadi, kita dapat visa turis tuh gampang sekali waktu itu. Jadi, di tahun 2003 itu, pagi saya mengurus visa, kemudian sorenya sudah keluar. Jadi segampang itu," kata Agus.

"Begitu saya dapat visa Afganistan pertama kali itu rasanya kaya dapat visa Amerika gitu. Rasanya deg-degan sampai enggak bisa tidur. Wah, ada visa Afganistan nempel di paspor saya," Agus mengungkapkan.

Dalam prosesnya, Agus justru keluar masuk Afganistan. Pada kedatangan pertama di negara yang didominasi oleh gunung-gunung salju itu, dia tinggal selama tiga pekan. Kemudian, kembali lagi dan memutuskan untuk menjadi wartawan di sana.

---

Rayakan kemerdekaan, tonton tayangan livestreaming Semangat Satu Indonesia di detik.com/semangatsatuindonesia

(iah/ddn)

Hide Ads