Selamat Istirahat dan Terima Kasih N250 Gatotkaca

Yuk ceritain perjalananmu dan bagikan foto menariknya di sini!
bg-escape

Selamat Istirahat dan Terima Kasih N250 Gatotkaca

Johanes Randy Prakoso - detikTravel
Jumat, 21 Agu 2020 17:03 WIB
Pesawat N250 Gatotkaca sampai di Yogyakarta. (Dok TNI AU)
Pesawat N250 Gatotkaca sampai di Yogyakarta (Dok TNI AU)
Yogyakarta -

Setelah dibongkar dan diberangkatkan dari Bandung Rabu lalu (19/8), kini pesawat kebanggaan Indonesia N250 Gatotkaca telah sampai ke peristirahatan akhirnya.

Setelah dua dekade mangkrak, pesawat yang diberi nama Gatotkaca itu akan dipajang di Museum Pusat Dirgantara Mandala, yang berada di kawasan Lanud Adi Sutjipto, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY).

Menurut Kadispen TNI AU Marsma Fajar Adriyanto dalam siaran persnya, pesawat kebanggaan RI itu akan dijadikan monumen yang bisa dilihat oleh masyarakat kapan saja.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Usai menempuh perjalanan darat sejauh lebih dari 560 Km, pesawat karya BJ Habibie itu akhirnya tiba di Yogyakarta pada Jumat pagi tadi (21/8/2020). Hal itu terungkap lewat unggahan di Instagram resmi TNI AU.

ADVERTISEMENT

[Gambas:Instagram]



"Setelah menempuh perjalanan darat Bandung - Yogyakarta, sejauh lebih kurang 500 km, pesawat N250 Gatotkaca akhirnya tiba di peraduan terakhirnya Museum Pusat TNI AU Dirgantara Mandala (Muspusdirla), Yogyakarta, Jumat pagi (21/8/2020)," bunyi informasinya.

Selanjutnya pesawat karya asli bangsa Indonesia ini akan menjalani perakitan kembali oleh para teknisi Sathar 15 Depohar 10 Koharmatau, untuk menempati salah satu ruang koleksi pesawat di Muspusdirla, Yogyakarta.

Bagi traveler di masa sekarang, mungkin tak banyak mendengar soal kehebatan pesawat karya salah satu putra terbaik bangsa Indonesia BJ Habibie.

Pesawat N250 mulai dirancang bangun pada 1986. Pada 1995, pesawat tersebut berhasil mengudara di langit Indonesia. Rasa bangga begitu dirasakan atas keberhasilan tersebut.

Gatotkaca pertama kali terbang pada 1995 bertepatan HUT RI ke-50. Pesawat yang dibuat oleh Industri Pesawat Terbang Nusantara (IPTN)--kini bernama PT Dirgantara Indonesia (PTDI)--itu sempat tampil dan menjadi idola di beberapa International Air Show, salah satunya di Le-Bourge, Paris Air Show 1997.

Semua negara dunia melihat kehebatan serta kecanggihan pesawat N250. Apalagi kala itu pesawat karya anak bangsa ini menggunakan teknologi paling canggih, yakni fly by wire.

Sayangnya, 'keperkasaan' Gatotkaca harus terhenti saat Indonesia diterpa krisis moneter pada 1998. Proyek pesawat N250 disetop oleh negara akibat krisis ekonomi tersebut.

Sejak saat itu, pesawat Gatotkaca teronggok di salah satu hanggar kawasan PTDI di Bandung, Jawa Barat. Gatotkaca tak lagi bisa mengudara di langit Indonesia. Pesawat buatan dalam negeri itu sudah tidak bisa terbang dan bila akan dikembangkan, maka akan membutuhkan biaya yang lebih besar lagi.

Sedih memang, tapi itulah fakta sejarah yang terjadi. Menjaga dan merawat karya anak bangsa terbukti jauh lebih sulit daripada memakai karya dirgantara bangsa lain seperti Boeing atau Airbus.

Hanya setidaknya, pesawat N250 Gatotkaca karya BJ Habibie telah jadi pembuktian bagi mimpi besar mendiang Presiden Soekarno akan dunia kedirgantaraan Indonesia yang tercermin lewat Monumen Patung Dirgantara di Pancoran. Sebagai warga Indonesia, tentunya kita patut berbangga sambil terus menjaga api tersebut. Sekiranya akan ada masa di mana putra-putri terbaik Indonesia dapat membangkitkan kembali pesawat buatan dalam negeri. Hanya untuk sekarang, kita bisa mengaguminya di Museum Pusat Dirgantara Mandala Yogyakarta.

(rdy/ddn)

Hide Ads