Bukan hanya di Indonesia, bersepeda juga mendadak populer di Jerman saat pandemi virus Corona. Pedagang sepeda pun turut kebanjiran rejeki.
Penerapan kuota penumpang di dalam transportasi umum berimbas kepada penggunaan moda lain di Jerman. Warga juga berupaya untuk mengurangi penggunaan transportasi umum untuk menghindari infeksi.
Nah, untuk mengganti moda transportasi, warga Jerman beralih ke sepeda. Lembaga penelitian ekonomi yang bermarkas di Munich, Ifo, melaporkan pedagang eceran sepeda kebanjiran order.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Indeks sentimen bisnis di antara pengecer sepeda naik menjadi 95 dalam skala 100. Artinya, hampir semua perusahaan di sektor tersebut puas dengan situasi saat ini.
"Dealer sepeda benar-benar mengalami 'ledakan'," kata ekonom Ifo, Klaus Wohlrabe, dan dikutip Reuters, Jumat (21/8/2020).
Baca juga: Negara Paling Bugar, Bisa Tebak di Mana? |
Berdasarkan survei, pedagang retail lain yang juga menunjukkan laju relatif baik selama pandemi virus Corona adalah toko-toko konstruksi dan swalayan DIY, serta toko makanan.
Sementara itu, usaha yang hancur saat pandemi adalah pengecer pakaian dan sepatu, dan dealer mobil.
"Untuk dealer mobil, keadaan sudah sangat buruk sebelum krisis, dan sekarang mereka keluar dari keterpurukan virus corona dengan agak lambat," kata Wohlrabe.
Ekonomi Jerman, yang terbesar di Eropa, mengalami kontraksi tertajam dalam catatan pada kuartal kedua karena belanja konsumen, investasi perusahaan, dan perdagangan semua runtuh selama puncak pandemi.
Tetapi survei sentimen dan data ekonomi baru-baru ini menunjukkan pemulihan cepat berbentuk V selama gelombang besar infeksi baru dan lockdown dapat dihindari.
Jerman memang merespons cepat perubahan tren penggunaan transportasi pilihan warga itu. Di Berlin, sejak April, sebagian jalan buat mobil dialihfungsikan untuk sepeda sejak pandemi virus Corona. Bahkan, di beberapa area dibuat jalur baru. Departemen jalan dan Taman di Berlin menganggap keputusan itu memungkinkan dokter, perawat, bahkan jurnalis untuk bepergian lebih cepat dan aman, dan mengurangi penggunaan kereta bawah tanah dan trem.
Komentar Terbanyak
Bangunan yang Dirusak Massa di Sukabumi Itu Villa, Bukan Gereja
Aturan Baru Bagasi Lion Air, Berlaku Mulai 17 Juli 2025
Brasil Ancam Seret Kasus Kematian Juliana ke Jalur Hukum