Boeing masih berharap pada pesawat 737 Max. Kabar terbaru menyebut bahwa perusahaan mendapatkan pesanan pertamanya untuk tahun ini.
Diberitakan CNN, Boeing telah mengamankan pesanan pertamanya untuk 737 Max. Diketahui bahwa pesawat ini sedang bermasalah dalam sembilan bulan terakhir.
Produsen pesawat itu mengonfirmasinya dalam sebuah pernyataan yang dikeluarkan pada hari Rabu (19/8/2020). Adalah Enter Air, maskapai charter terbesar Polandia, yang telah memesan dua pesawat 737 Max-8, dengan opsi untuk membeli dua jet tambahan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Saat ini, armada Enter Air antara lain mencakup 22 pesawat 737 Next Generation dan dua pesawat 737 Max. Jika perjanjian pembelian sepenuhnya dilaksanakan, armada 737 Max-nya akan bertambah menjadi 10 pesawat, termasuk pesanan yang belum terpenuhi, kata Boeing.
Pesanan tersebut adalah yang pertama untuk 737 Max sejak November 2019. Saat itu Boeing mendapat pesanan 30 pesawat di Dubai Air Show, termasuk 10 pesawat untuk SunExpress Turki. SunExpress adalah perusahaan patungan antara Lufthansa dan Turkish Airlines.
Boeing masih menunggu persetujuan pemerintah untuk menerbangkan pesawat 737 Max-nya lagi setelah dilarang terbang pada Maret 2019 menyusul dua kecelakaan yang merenggut nyawa 346 orang.
Maskapai penerbangan telah membatalkan lebih dari 400 pesanan untuk seri Max di tahun ini, kata perusahaan itu pekan lalu. Hal ini juga disebabkan oleh permintaan perjalanan udara yang menurun karena pandemi.
"Setelah pemeriksaan ketat yang dilakukan 737 Max, saya yakin itu akan menjadi pesawat terbaik di dunia untuk tahun-tahun mendatang," kata direktur Enter Air, Grzegorz Polaniecki, dalam sebuah pernyataan.
Maskapai Polandia akan menerima kompensasi atas dampak komersial dari larangan terbang 737 Max yang rinciannya dirahasiakan, kata Boeing. Perusahaan juga telah menyetujui revisi jadwal pengiriman sebagai tanggapan atas perlambatan penerbangan saat ini.
Industri penerbangan menghadapi krisis terburuk dalam sejarah, dengan permintaan untuk perjalanan udara diperkirakan tidak akan pulih hingga setidaknya tahun 2024. Maskapai penerbangan telah membatalkan ratusan pesanan pesawat dari Boeing.
Sementara itu, saingan dari Eropa, Airbus, telah melaporkan penurunan 40% aktivitas dalam bisnis pesawat komersial. Beberapa operator harus meminjam uang dari pemerintah atau mengumpulkan dana segar dari pemegang saham untuk bertahan hidup.
Boeing mengatakan bahwa pihaknya berencana untuk mengulur PHK melebihi target 10% yang diumumkan sebelumnya di minggu ini. Artinya akan ada sekitar 16.000 posisi yang dipotong.
Baca juga: Boeing Kembali Tawarkan PHK kepada Karyawan |
Komentar Terbanyak
Penumpang Hilang HP di Penerbangan Melbourne, Ini Hasil Investigasi Garuda
Turis Brasil yang Jatuh di Gunung Rinjani Itu Sudah Tidak Bergerak
Keluarga Indonesia Diserang Pria di Singapura, Anak Kecil Dipukul dengan Botol