Pengelola Taman Nasional Gunung Gede Pangrango membuka jalu rpendakian mulai hari ini. Pendaki diingatkan agar menjaga kebersihan kawasan taman nasional.
Sebelum benar-benar dibuka untuk pendakian, Gunung Gede dan Pangrango telah menjalani uji coba. Uji coba itu dilaksanakan pada 20-24 Agustus.
Humas TNGGP Poppy Oktadiani mengatakan selama uji coba di dua jalur pendakian, via Gunung Putri dan Cibodas, terjadi penumpukan sampah di sejumlah lokasi.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Untuk volume sampahnya berapa banyak kami belum dapat konfirmasi dari petugas lapangan. Tetapi memang ditemukan sampah dari para pendaki di masa uji coba," ujar Poppy, Selasa (25/8/2020).
Ia menyayangkan perilaku pendaki yang kesadaran untuk menjaga lingkungan dengan tidak membuang sampah saat mendaki masih minim.
Padahal, TNGPP sudah mengingatkan agar pendaki membawa turun sampah dan tidak dibuang di kawasan Taman Nasional Gunung Gede Pangrango.
"Saat pendakian dicek, dan turun pun diperiksa. Kami selalu ingatkan agar sampah dibawa turun. Bahkan kalau ada yang ketahuan, kami minta agar mereka kembali dan membawa sampahnya dimana sampah itu dibuang," kata dia.
Oleh karena itu, dengan dibukanya pendakian secara resmi, ia meminta para pendaki bisa menjaga lingkungan dengan membawa turun sampah, terutama sampah plastik.
"Kami akan berusaha lebih tegas, demi menjaga kawasan taman nasional Gunung Gede Pangrango," ujar dia.
Sekadar diketahui, Pendakian Taman Nasional Gunung Gede Pangrango (TNGGP) resmi dibuka setelah hampir 8 bulan ditutup untuk recovery dan akibat pandemi COVID-19. Namun pendaki diwajibkan untuk mematuhi protokol kesehatan.
Pembukaan jalur pendakian Gunung Gede dimulai 25 Agustus 2020 berdasarkan Surat Edaran Kepala Balai Besar Taman Nasional Gunung Gede Pangrango Nomor: SE.959/BBTNGGP/Tek.2/8/2020 tentang Pembukaan Kembali Pendakian Gunung di Taman Nasional Gunung Gede Pangrango.
(sym/fem)
Komentar Terbanyak
Turis Brasil yang Jatuh di Gunung Rinjani Itu Sudah Tidak Bergerak
Keluarga Indonesia Diserang Pria di Singapura, Anak Kecil Dipukul dengan Botol
Tragedi Juliana di Rinjani, Pakar Brasil Soroti Lambatnya Proses Penyelamatan