Terminal wisata religi Bakalan Krapyak Kudus mulai dibuka. Selama pandemi pedagang mengalami kerugian yang cukup parah.
Hal ini seperti yang dialami salah satu pedagang oleh-oleh khas Kudus di Kompleks Terminal Wisata Bakalan Krapyak, Slamet Riyanto (52). Dia mengaku selama enam bulan tidak bisa bekerja. Bahkan barang dagangan berupa jajanan khas Kudus membusuk dan tidak bisa dijual.
"Ini jualan jajanan khas Kudus, kayak ada jenang Kudus, krupuk kulit, dodol, wajik, ini semua pada membusuk karena tutup selama enam bulan tidak bisa kerja," kata Pak Brong begitu sapaan akrabnya saat ditemui di kiosnya di komplek Terminal Wisata Bakalan Krapyak Kudus, Rabu (26/8/2020).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kalau yang tidak membusuk mau dikembalikan. Kalau yang busuk dan sudah kedaluwarsa akan saya bakar, karena tidak bisa dijual lagi," sambung dia.
![]() |
Akibatnya, dia mengaku mengalami kerugian mencapai Rp 15 juta. Karena menurutnya bulan-bulan ini merupakan puncaknya peziarah datang ke Kudus.
"Kerugian mungkin mencapai Rp 10 juta lebih, sampai Rp 15 juta. Karena bulan-bulan ini ramai peziarah, biasanya sejak sebelum puasa hingga bulan ini ramai, tapi tahun ini tutup sehingga kita tidak bisa berbuat apa-apa. Ini barang dagangan masih menumpuk dan busuk," ujar dia.
Dengan dibukanya Terminal Wisata Religi Bakalan Krapyak Kudus, Pak Brong mengaku senang. Karena dia bisa kembali berjualan lagi. Dia pun mengaku membutuhkan modal sekitar Rp 20 juta untuk kembali berjualan.
![]() |
"Ya ini, dibuka alhamdulillah, bisa jualan lagi, karena memang kerjanya di sini, kerja lainnya tidak bisa. Saya berjualan seperti ini sudah mulai usia 12 tahun," ujar
Terpisah, Kasubag TU Perparkiran dan Terminal pada Dinas Perhubungan Kudus, Reno Agung menjelaskan dengan dibukanya Terminal Wisata Religi Bakalan Krapyak Kudus juga berdampak pada pedagang yang berjualan. Karena sejak enam bulan lamanya, puluhan pedagang di terminal wisata tidak bisa berjualan.
"Ini (pembukaan terminal wisata) yang penting kita sesuai dengan permintaan dari warga (pedagang) karena PKL kemarin banyak yang mengeluh karena terminal ditutup dan tidak bisa jualan. Banyak barang dagang PKL ini yang membusuk," jelas Reno.
![]() |
Komentar Terbanyak
Aturan Baru Bagasi Lion Air, Berlaku Mulai 17 Juli 2025
Turis Brasil yang Jatuh di Gunung Rinjani Itu Sudah Tidak Bergerak
Viral Keluhan Traveler soal Parkir Jakarta Fair 2025: Chaos!