Setelah enam bulan lebih tutup, akhirnya Wisata Gunung Bromo, di Desa Ngadisari, Kecamatan Sukapura, Kabupaten Probolinggo, resmi dibuka untuk umum, Jumat ini (28/8/2020).
Siapa yang tidak kenal keindahan alam Gunung Bromo, mulai dengan pesona matahari terbitnya, panorama kawahnya, hingga perbukitan di sekitar Bromo.
Tidak hanya itu, Gunung Bromo, yang merupakan salah satu dari tiga gunung tercantik di dunia, yakni Gunung Bromo di Indonesia, Gunung Vesuvius di Italia dan Gunung Fuji di Jepang, selalu menjadi jujugan untuk selalu dikunjungi wisatawan dari penjuru dunia.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Baca juga: Gunung Semeru Segera Dibuka Kembali, Kapan? |
Setelah enam bulan tutup akibat pandemi COVID- 19, wisata alam Gunung Bromo kembali dibuka untuk umum, sebagai simbolis pembukaan di pintu masuk Dusun Cemorolawang, Desa Ngadisari, Kecamatan Sukapura.
Dengan demikian secara otomatis empat pintu masuk di empat kabupaten, Kabupaten Malang, Lumajang/ Pasuruan dan Kabupaten Probolinggo dibuka serentak.
![]() |
Pembukaan dilakukan langsung dari pihak Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (TNBTS) dan tokoh adat suku Tengger.
Menurut Sarmin, kepala seksi 1 TNBTS, untuk uji coba saat ini jumlah pengunjung hanya dibatasi sekitar 736 orang saja, dan protokol kesehatan harus dilakukan.
"Kita buka setelah lama ditutup wisata Gunung Bromo, namun pengunjung wajib memberlakukan protokol kesehatan, kita uji coba 736 orang saja per harinya, jika ada pengunjung tidak tertib protokol kesehatan akan kita keluarkan dari area wisata tnbts" ujar Sarmin saat dikonfirmasi detikTravel.
![]() |
Seperti Popi, seorang pengunjung wisata Gunung Bromo, yang mengetahui wisata Bromo dibuka dari Instagram milik Taman Nasional Bromo Tengger Semeru. Sehari pertama buka, dia semangat langsung ke Bromo. Mereka juga tidak takut adanya pandemi Corona, karena protokol kesehatan diberlakukan.
"Lama ditutup dan kangen dengan keindahan Gunung Bromo, selama pandemi Corona, enggak bisa ke mana-mana, meski sedikit takut Corona, namun kita harus waspada dengan mematuhi protokol kesehatan," ujar Popi saat dikonfirmasi.
Juga kata Yunita, wisatawan asal Surabaya. Khawatir dan was was karena ada COVID- 19, kita wajib pakai masker dan cuci tangan di lokasi wisata Gunung Bromo.
"Kangen berwisata ke Gunung Bromo selama ditutup dan stres di rumah terus saat pandemi Corona, kita harus patuhi tata tertib dan anjuran petugas di wisata Bromo, agar tidak menjadi penyebar virus COVID- 19," Yunita saat ditemui.
Pihak pengelola wisata Gunung Bromo akan memberi sangsi tegas memulangkan pengunjung, jika pengunjung tidak mematuhi protokol kesehatan.
(rdy/fem)
Komentar Terbanyak
Aturan Baru Bagasi Lion Air, Berlaku Mulai 17 Juli 2025
Turis Brasil yang Jatuh di Gunung Rinjani Itu Sudah Tidak Bergerak
Viral Keluhan Traveler soal Parkir Jakarta Fair 2025: Chaos!