Bos AirAsia Harap Perbatasan Dilonggarkan

Yuk ceritain perjalananmu dan bagikan foto menariknya di sini!
bg-escape

Bos AirAsia Harap Perbatasan Dilonggarkan

Femi Diah - detikTravel
Jumat, 28 Agu 2020 21:03 WIB
CEO Air Asia, Tony Fernandes
Bos AirAsia Tony Fernandes (Dana Aditiasari-detikTravel)
Jakarta -

Bos AirAsia Tony Fernandes berharap negara-negara ASEAN mulai melonggarkan perbatasan. Tapi, dia juga mengingatkan risiko tinggi.

Negara-negara Asia Tenggara menunjukkan angka beragam kasus virus Corona. Brunei Darussalam dan Thailand boleh dibilang menunjukkan sedikit kasus COVID-19.

Brunei mencatatkan satu kasus positif corona pada 25 Agustus dari total 144 sejak muncul COVID-19. Thailand juga melaporkan cuma ada satu kasus pada 27 Agustus.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sementara itu, Singapura, Filipina, dan Indonesia belum berkutik menghadapi COVID-19. Tapi, Singapura mulai mewacanakan untuk membuka perbatasan bagi negara lain dengan peraturan tertentu sesuai angka kasus negara tetangga. Namun, Malaysia memilih untuk menutup perbatasan hingga kuartal kedua 2021.

"Saya berharap kami dapat mengambil langkah ke depan untuk perjalanan dengan melihat kembali batasan perjalanan yang diterapkan saat ini," kata Tony seperti dikutip The Star.

ADVERTISEMENT

"Saya pikir kami sudah berhasil pada penerbangan domestik," Tony menambahkan.

"Dalam benak saya, kita belum siap betul dengan jalur hijau internasional. Andai kalian melihat Thailand dan Malaysia dengan kasus yang berkurang, kenapa kita tidak membuat jalur hijau," ujar Tony.

Selain menurunnya kasus virus Corona, pembukaan perbatasan juga dilakukan dengan harus diikuti dengan kebijakan pemerintah dengan berhati-hati disertai langkah tambahan.

"Faktanya, saya rasa semua orang memilih untuk menutup perbatasan dan belum ada satu pun yang berniat untuk membukanya. Tapi, saya bilang kita bisa mengambil langkah itu," kata Tony.

"Kita harus berani mengambil satu langkah ke depan dengan semua tindakan pencegahan. Mari kita lihat secara rasional dan tanyakan apakah berisiko besar untuk terbang ke Thailand dan (sebaliknya). Saat ini, saya rasa tidak," dia menambahkan.

"Karena sekarang ada aturan pengujian yang baik, saya berharap area berisiko lebih tinggi dapat dibuka. Perjalanan telah benar-benar terhambat, tetapi sekarang merupakan kesempatan bagus untuk perlahan dan berhati-hati membuka kembali perbatasan kita tanpa terlalu banyak risiko," ujar Tony.

Fernandes mengatakan bahwa AirAsia memperkirakan tidak akan ada perjalanan internasional selama sisa tahun in. AirAsia yang sudah melakukan efisiensi dengan petinggi tak digaji siap menghadapi kemungkinan itu.

"Saya berharap kami dapat memiliki beberapa jalur hijau untuk maju dan kami selalu dapat berhenti jika tidak berhasil (kasus meningkat)," ujar Tony.

"Saya harap ini tidak berlangsung hingga Desember (perbatasan tertutup), tetapi kami siap untuk ini. Saya berharap tidak akan ada (lebih banyak perampingan), tetapi ada banyak faktor yang harus dipikirkan dan kami harus menunggu dan melihat," dia berharap.




(fem/ddn)

Hide Ads