Gunung Prau dan Bismo dibuka kembali hari ini, 4 September 2020. Tapi, pendaki dari luar Wonosobo diwajibkan membawa surat tes rapid.
Dari Gunung Prau, pengelola memberitahukan adanya pembukaan jalur pendakian masih dalam uji coba tahap ketiga. Selain surat tes rapid, pendaki Gunung Prau juga harus membawa surat sehat.
"Berdasarkan hasil rapat forum koordinasi Gunung Prau (FKPI) menyepakati bahwa dalam rangka uji coba tahap ketiga semua jalur pendakian resmi dibuka untuk umum pada tanggal 4 September 2020 dengan tetap menjalankan protokol kesehatan," kata pengelola gunung Prau.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Wajib membawa surat keterangan sehat serta hasil test rapid (non reaktif) dan peraturan yang sudah ditentukan," dia menambahkan.
Begitu pula untuk mendaki Gunung Bismo. Itu dikarenakan base camp kedua gunung ada di wilayah Kabupaten Wonosobo.
"Buka kembali untuk umum mulai tanggal 4 September 2020 dengan tetap mematuhi protokol kesehatan. Dan khusus pendaki dari luar Wonosobo wajib membawa surat hasil tes rapid dari kota atau daerah asal masing-masing," ujar pengelola Gunung Bismo.
"Sementara yang dari dalam kota (Wonosobo) cukup membawa surat keterangan sehat biasa," dia menambahkan.
Sebelumnya, semua jalur pendakian gunung di Kabupaten Wonosobo, termasuk Gunung Prau kembali ditutup. Keputusan itu berlaku mulai Senin (24/8)/
Ketua Forum Koordinasi Gunung Prau Indonesia (FKPI), Harsono, mengatakan penutupan pendakian gunung di Wonosobo terpaksa dilakukan. Keputusan ini bertujuan untuk menekan angka penyebaran virus Corona atau COVID-19.
"Hasil diskusi base camp pendakian gunung di Wonosobo, mulai besok (24/8) jalur pendakian ditutup sampai batas waktu yang belum kami tentukan. Dalam rangka membantu pemkab Wonosobo menekan angka kenaikan COVID-19," ujarnya saat dihubungi detikcom, Minggu (23/8).
Base camp pendakian gunung sempat menolak perihal aturan wisatawan luar daerah untuk tes rapid. Keputusan ini dinilai memberatkan bagi para pendaki.
"Dari pada memperberat para pendaki Gunung Prau yang harus di rapid test kasihan, lebih baik tutup sementara. Sekalian membantu pemkab menekan angka COVID-19 yang terus naik," kata dia.
(msl/fem)
Komentar Terbanyak
Bangunan yang Dirusak Massa di Sukabumi Itu Villa, Bukan Gereja
Aturan Baru Bagasi Lion Air, Berlaku Mulai 17 Juli 2025
Brasil Ancam Seret Kasus Kematian Juliana ke Jalur Hukum