Mengenal Rumah Gadang dari Sumatera Barat yang Memukau

Yuk ceritain perjalananmu dan bagikan foto menariknya di sini!
bg-escape

Mengenal Rumah Gadang dari Sumatera Barat yang Memukau

Tim detikcom - detikTravel
Jumat, 04 Sep 2020 13:50 WIB
Objek wisata di Sumatera Barat.
Foto: (brigits_emilianav/d'Traveler)/Mengenal Rumah Gadang dari Sumatera Barat yang Memukau
Jakarta -

Salah satu suku yang ada di Indonesia adalah suku Minangkabau yang bermukim di Sumatera Barat. Ciri khas suku Minangkabau adalah Rumah Gadang yang punya bentuk atap unik menyerupai kapal.

Dikutip dari Buku Rumah Gadang yang Tahan Gempa karya Gantino Habibi pada Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Rumah Gadang disebut juga rumah adat bagonjong karena pada bagian atapnya yang berbentuk bergonjong runcing menjulang.

Menurut Gantino pola itu mirip sebuah tanduk kerbau. Sejarahnya hal itu berkaitan dengan tambo atau cerita tentang kemenangan orang Minangkabau dalam adu kerbau dengan raja dari Jawa pada zaman itu. Untuk mengenang kemenangan itu, masyarakat Minangkabau membuat rumah dengan gonjong di bagian atap rumahnya yang menyerupai tanduk kerbau.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Bagian bawah Rumah Gadang berbentuk persegi empat yang tidak seimbang dan mengambang ke atas. Atapnya melengkung ke arah samping. Lengkungan badan rumah landai seperti badan kapal. Bentuk badan Rumah Gadang yang segi empat membesar ke atas seperti trapesium. Sisinya terbalik melengkung ke dalam, rendah di bagian tengah.

Jika dilihat dari salah satu sisi Rumah Gadang, maka segi empat yang membesar ke atas ditutup oleh bentuk segi tiga, yang mana sisi segi tiga itu melengkung ke arah dalam.

ADVERTISEMENT

Jendela rumah memiliki ukuran yang besar. Bentuk jendela Rumah Gadang mengikuti bentuk Rumah Gadang yang miring dan tidak simetris. Pada jendela terdapat bingkai yang terbuat dari papan. Jumlah jendela Rumah Gadang, terdiri dari 8 jendela di bagian depan, 2 jendela di bagian kiri, dan 2 jendela di bagian kanan.

Tiang-tiang Rumah Gadang tidak ditanamkan ke tanah tetapi bertumpu ke atas batu datar yang kuat dan lebar. Sehingga ketika terjadi gempa, Rumah Gadang akan bergerak di atas batu datar tempat tiang itu berdiri.

Seluruh sambungan setiap pertemuan tiang dan kasar besar tidak memakai paku tapi memakai pasak dari kayu. Ketika terjadi gempa setiap sambungan yang dihubungkan oleh pasak kayu bergoyang. Konstruksi itulah yang membuat rumah gadang menjadi tahan gempa.

Rumah Gadang memiliki Rangkiang. Rangkiang atau lumbung adalah sebuah rumah kecil di sebelah atau di depan Rumah Gadang yang digunakan untuk menyimpan padi. Padi digunakan apabila terjadi kelaparan akibat kehabisan sumber makanan.

Seluruh ruangan di Rumah Gadang merupakan ruangan lepas. Bagian dalamnya terdiri dari lanjar dan ruang. Tiap lanjar dan ruang ditandai oleh tiang. Tiang yang berderet dari depan ke belakang menandakan lanjar, tiang dari kiri ke kanan menandakan ruang.

Ada juga Rumah Gadang bertipe Gajah Maharam. Rumah ini berisi:

1. Ruang depan yakni ruang besar yang dipakai sebagai ruang keluarga, tempat mengadakan musyawarah, menerima tamu, mengadakan upacara, menyelenggarakan pernikahan, pesta adat, upacara managgakkan gala (gelar) dan acara-acara lainnya.

2. Ruang Tengah

Ruangan ini terdiri dari kamar-kamar yang digunakan sebagai tempat tidur penghuni wanita bersama suaminya.

3. Ruang Anjungan
Lantai ruangan ini lebih tinggi dari ruang depan. Sisi kanan dan sisi kiri ruangan ini digunakan untuk tempat tidur para wanita yang baru menikah.

4. Ruang Belakang
Lantainya sejajar dengan ruang depan. Ruang ini berfungsi sebagai dapur.

Untuk membangun Rumah Gadang tidak bisa sembarangan. Awalnya dilakukan musyawarah keluarga. Rumah Gadang didirikan di atas tanah kaum yang bersangkutan. Jika hendak mendirikan, penghulu dari kaum tersebut mengadakan musyawarah terlebih dahulu dengan anak kemenakannya.

Setelah dapat kata sepakat dibawa kepada penghulu-penghulu yang ada dalam pesukuannya. Tujuan dari penyampaian pembuatan Rumah Gadang tersebut, agar masyarakat bisa bergotong-royong mendirikan Rumah Gadang.




(nwy/pal)

Hide Ads