Pandemi corona begitu dirasakan oleh pariwisata Bali. Bulan Agustus lalu misalnya, anjlok 81% dibanding periode yang sama tahun lalu.
Data itu diungkapkan oleh Plt Kadisparda Badung, Tjokorda Raka Darmawan dalam webinar Kampanye Indonesia Care & Panduan Protokol Kesehatan untuk Daya Tarik Wisata, Jumat (4/8/2020) yang diselenggarakan Kemenparekraf dan Voxpp Shout.
Pariwisata Bali memang baru dibuka kembali untuk turis domestik akhir bulan Juli lalu, tapi jumlah wisatawan yang datang berkunjung masih jauh dari reguler. Terlebih, turis asing belum bisa datang ke Bali hingga saat ini.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Sejak Agustus 1-31, kunjungan orang yang datang ke Bandara Ngurah Rai 2.500-3.000 orang per hari, tetapi pertumbuhan kunjungan ini minusnya masih jauh kalau kita perbandingan dengan tahun lalu di bulan yang sama," ujar pria yang akrab disapa Cok Darmawan ini.
![]() |
Disebutkan, jumlah wisatawan domestik yang berlibur bulan Agustus lalu mengalami penurunan yang luar biasa dibanding tahun lalu yang bisa mencapai belasan ribu per harinya.
"Tahun lalu domestik 13.000-15.000 per hari, hingga saat ini terjadi minus 81% pada saat akhir Agustus," tambahnya.
Penurunan jumlah wisatawan domestik yang cukup signifikan tentu menjadi dampak dari pandemi corona. Walau saat ini Pemkot Badung dan Pemprov Bali telah berupaya semaksimal mungkin menerapkan protokol kesehatan, mendapatkan kepercayaan publik kembali jadi tantangan.
Di satu sisi, pihak Kemenparekraf aktif mendukung pelaksanaan protokol kesehatan di sejumlah objek wisata Bali lewat kampanye Indonesia Care berupa program Cleanliness, Health, Safety dan Environment atau disingkat CHSE.
"Badung menurut saya mau tidak mau sektor pariwisatanya primadona. Upaya-upaya meningkatkan kepercayaan publik harus ada kerja-kerja konkrit," ujar Frans Teguh, Staf Ahli Bidang Pembangunan Keberlanjutan dan Konservasi Kemenparekraf RI.
Dari pihak Pemkot Badung sendiri, juga telah melakukan proses verifikasi dan sertifikasi CHSE ke sejumlah objek wisata di sana. Hal itu dilakukan untuk meyakinkan publik agar kembali berwisata lewat rasa aman yang diberikan.
(rdy/ddn)
Komentar Terbanyak
Bangunan yang Dirusak Massa di Sukabumi Itu Villa, Bukan Gereja
Brasil Ancam Seret Kasus Kematian Juliana ke Jalur Hukum
Hutan Amazon Brasil Diserbu Rating Bintang 1 oleh Netizen Indonesia