Agustus, Pariwisata Bali Anjlok 81% Akibat Corona

Yuk ceritain perjalananmu dan bagikan foto menariknya di sini!
bg-escape

Agustus, Pariwisata Bali Anjlok 81% Akibat Corona

Johanes Randy Prakoso - detikTravel
Jumat, 04 Sep 2020 22:14 WIB
Pantai Kuta Bali ramai wisatawan di hari pertama
Pantai Kuta Bali pasca dibuka kembali (Angga Riza/detikTravel)
Badung -

Pandemi corona begitu dirasakan oleh pariwisata Bali. Bulan Agustus lalu misalnya, anjlok 81% dibanding periode yang sama tahun lalu.

Data itu diungkapkan oleh Plt Kadisparda Badung, Tjokorda Raka Darmawan dalam webinar Kampanye Indonesia Care & Panduan Protokol Kesehatan untuk Daya Tarik Wisata, Jumat (4/8/2020) yang diselenggarakan Kemenparekraf dan Voxpp Shout.

Pariwisata Bali memang baru dibuka kembali untuk turis domestik akhir bulan Juli lalu, tapi jumlah wisatawan yang datang berkunjung masih jauh dari reguler. Terlebih, turis asing belum bisa datang ke Bali hingga saat ini.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Sejak Agustus 1-31, kunjungan orang yang datang ke Bandara Ngurah Rai 2.500-3.000 orang per hari, tetapi pertumbuhan kunjungan ini minusnya masih jauh kalau kita perbandingan dengan tahun lalu di bulan yang sama," ujar pria yang akrab disapa Cok Darmawan ini.

Tjokorda Raka Darmawan, Kadispar Badung, BaliTjokorda Raka Darmawan, Kadispar Badung, Bali dalam event tahun peresmian hotel tahun 2016 (Kurnia Yustiana/detikTravel)

Disebutkan, jumlah wisatawan domestik yang berlibur bulan Agustus lalu mengalami penurunan yang luar biasa dibanding tahun lalu yang bisa mencapai belasan ribu per harinya.

ADVERTISEMENT

"Tahun lalu domestik 13.000-15.000 per hari, hingga saat ini terjadi minus 81% pada saat akhir Agustus," tambahnya.

Penurunan jumlah wisatawan domestik yang cukup signifikan tentu menjadi dampak dari pandemi corona. Walau saat ini Pemkot Badung dan Pemprov Bali telah berupaya semaksimal mungkin menerapkan protokol kesehatan, mendapatkan kepercayaan publik kembali jadi tantangan.

Di satu sisi, pihak Kemenparekraf aktif mendukung pelaksanaan protokol kesehatan di sejumlah objek wisata Bali lewat kampanye Indonesia Care berupa program Cleanliness, Health, Safety dan Environment atau disingkat CHSE.

"Badung menurut saya mau tidak mau sektor pariwisatanya primadona. Upaya-upaya meningkatkan kepercayaan publik harus ada kerja-kerja konkrit," ujar Frans Teguh, Staf Ahli Bidang Pembangunan Keberlanjutan dan Konservasi Kemenparekraf RI.

Dari pihak Pemkot Badung sendiri, juga telah melakukan proses verifikasi dan sertifikasi CHSE ke sejumlah objek wisata di sana. Hal itu dilakukan untuk meyakinkan publik agar kembali berwisata lewat rasa aman yang diberikan.




(rdy/ddn)

Hide Ads