Dinas Pariwisata (Dispar) Sleman kembali menyelenggarakan ajang tahunan bertajuk Sleman Temple Run. Memasuki tahun kelima, lomba lari itu dihelat di tengah pandemi virus Corona.
Kepala Dispar Sleman Sidarningsih menjelaskan dalam situasi pandemi COVID-19 yang masih berlangsung saat ini, penyelenggaraan Sleman Temple Run Tahun 2020 dilaksanakan secara offline. Dia menjamin ajang tersebut menerapkan protokol kesehatan pencegahan penyebaran COVID-19.
"Penyelenggaraan Sleman Temple Run tahun ini menerapkan protokol kesehatan dan telah mendapat rekomendasi dari Tim Gugus Tugas COVID-19 Kabupaten Sleman," kata Sudarningsih dalam keterangannya, Selasa (8/9/2020).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Perempuan yang akrab disapa Ning itu menyebut lomba itu merupakan salah satu upaya mempromosikan destinasi pariwisata 'sport tourism' di Kabupaten Sleman. Kegiatan itu berupalari lintas alam dari candi-candi yang berada di wilayah Kabupaten Sleman.
"Di wilayah Kapanewon Prambanan yang memiliki obyek wisata candi yang cukup banyak di pegunungan Siva Plateu. Lari lintas alam dari candi ke candi tidak dimiliki oleh daerah lain dan hal ini merupakan salah satu keunikan dan daya tarik tersendiri," kata Ning.
Dia menjelaskan Sleman Temple Run ini diselenggarakan pada Minggu, 27 September. Peserta memulai start dari Kompleks Candi Banyunibo, Prambanan dan finis di lokasi yang sama.
Sementara itu, Ketua Panitia Sleman Temple Run, Ramdhan Kresnawan Handarto, mengatakan ajang itu diramaikan 560 peserta. Peserta dari berbagai kalangan, baik WNI ataupun WNA.
"Ada sebanyak 560 peserta yang telah terdaftar dan memenuhi kuota dan juga diikuti oleh peserta dalam dan luar negeri," dia menambahkan.
Ramdhan menjelaskan dalam pelaksanaan nanti akan diterapkan protokol kesehatan ketat.
"Peserta diharuskan menggunakan masker dan sarung tangan, sampai dengan teknis pelaksanaan yaitu dilakukan pembatasan setiap start sebanyak 20 orang per-sesi dengan jeda waktu 1 menit," jelasnya.
Ketentuan lain dalam pelaksanaan teknis event lari ini juga mengharuskan para peserta menjaga jarak dengan peserta lainnya yaitu 1,5 meter.
"Penerapan protokol kesehatan juga berlaku dalam hal lainnya yaitu pemeriksaan suhu badan dengan suhu maksimal 37.3 derajat celcius, serta mewajibkan setiap peserta membawa hasil rapid test (non-reaktif) dan surat keterangan sehat," dia menjelaskan.
Sementara kompetisi lari ini dibagi menjadi beberapa kategori yaitu 7K, 13K, 25K dan kategori master dengan batasan usia 40 tahun ke atas yang akan memperebutkan total keseluruhan hadiah sebesar Rp 176.000.000.
Adapun untuk rute yang akan dilalui peserta pada Sleman Temple Run itu dimulai dan diakhiri di Candi Banyunibo. Selain itu juga beberapa rute yang akan dilalui yaitu Umbulsari, Watu Balik, Candi Ijo, Candi Miri, Spot Riyadi, Candi Sojiwan, Candi Ratu Boko dan Candi Barong. Panpel menggandeng Trail Runners Yogyakarta untuk pelaksanaan di lapangan.
(fem/fem)
Komentar Terbanyak
Penumpang Hilang HP di Penerbangan Melbourne, Ini Hasil Investigasi Garuda
Turis Brasil yang Jatuh di Gunung Rinjani Itu Sudah Tidak Bergerak
Keluarga Indonesia Diserang Pria di Singapura, Anak Kecil Dipukul dengan Botol