Ribuan pusaka koleksi Museum Tosan Aji Kabupaten Purworejo, Jawa Tengah dijamas atau disucikan. Ritual yang biasa digelar setiap bulan Sura ini bertujuan untuk melestarikan budaya sekaligus memberikan edukasi kepada masyarakat bagaimana cara merawat pusaka.
Sebanyak 1.138 pusaka koleksi Museum Tosan Aji berupa keris, tombak, pedang, kujang dan lain sebagainya dijamas agar terjaga keawetannya. Jamasan dilaksanakan di halaman Museum Tosan Aji di jalan RAA Tjokronegoro No 2 Purworejo pada Jumat (11/9/2020).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Karena masih dalam masa pandemi Covid-19, agenda yang dinanti-nanti masyarakat ini digelar secara virtual dan disiarkan secara langsung melalui Youtube dan akun Instagram museum. Warga masyarakat Purworejo dan sekitarnya yang biasanya berjubel memadati acara untuk menonton secara langsung di lokasi, kini hanya bisa menyaksikan melalui akun media sosial.
"Hari ini kita melaksanakan tradisi Jamasan Tosan Aji, walaupun di tengah pandemi kita tetap melaksanakan kegiatan ini karena sudah merupakan tradisi serta sebagai upaya edukasi, maka pada kesempatan ini kita laksanakan secara virtual live streaming di Youtube," kata Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Purworejo, Agung Wibowo AP ketika ditemui detikTravel usai acara jamasan.
Jamasan dilaksanakan pada bulan Sura dan hari Jumat Kliwon lantaran merupakan hari yang baik menurut perhitungan Jawa. Sebelum dijamas, secara simbolis pusaka diserahterimakan oleh Bupati Purworejo Agus Bastian kepada juru jamas Teguh Wahyu Kuntoro kemudian diarak dari rumah dinas bupati menuju halaman Museum Tosan Aji dan diiringi oleh para pengawal yang berpakaian ala prajurit Keraton.
![]() |
Dibawa dengan menggunakan nampan bertabur bunga oleh punggawa, pusaka-pusaka itu kemudian dijamas dengan berbagai uba rampe atau bahan yang digunakan untuk membersihkan benda-benda pusaka tersebut. Berbagai bahan diramu khusus menjadi resep kombinasi jamasan yang diambil dari berbagai unsur.
"Yang pertama kali dijamas adalah pusaka milik bapak bupati yaitu keris tilam upih dengan pamor kulit semangka usianya sekitar 350 tahun dari zaman Mataram. Yang kedua Singobarong yakni keris usia 400 tahun dari Mataram juga. Kemudian ada tombak kulup melati, pedang sunduk dan kudi yang masing-masing usianya juga sekitar 400 tahun," imbuhnya.
![]() |
Ritual utama untuk Jamasan Tosan Aji memang dilaksanakan pada hari ini, namun untuk pusaka lain yang merupakan koleksi dari Museum Tosan Aji telah dijamas sebelumnya dan akan diteruskan hingga bulan Sura berakhir.
Jamasan untuk seluruh pusaka dilakukan secara bertahap lantaran tidak mungkin diselesaikan dalam satu hari. Tidak hanya koleksi milik Museum Tosan Aji, ratusan pusaka milik masyarakat pun juga dititipkan untuk ikut dijamas.
"Jamasan sudah dilaksanakan bertahap setiap hari, karena nggak mungkin jumlah koleksi 1.138 kita selesaikan langsung. Masyarakat juga bisa ikut menjamas jika memiliki tosan aji tanpa biaya, gratis dan kami fasilitasi," tutupnya.
(msl/msl)
Komentar Terbanyak
Aturan Baru Bagasi Lion Air, Berlaku Mulai 17 Juli 2025
Turis Brasil yang Jatuh di Gunung Rinjani Itu Sudah Tidak Bergerak
Viral Keluhan Traveler soal Parkir Jakarta Fair 2025: Chaos!