Airbus mau menghemat BBM dengan menerapkan penerbangan seperti formasi burung. Praktik ini mungkin akan segera kita rasakan di penerbangan komersial.
Diberitakan CNN, burung adalah ahli aerodinamika yang sempurna. Teknologi yang ada dalam superkomputer atau terowongan angin pun belum bisa menyaingi karena perhitungannya masih terlalu rumit.
Contoh sederhana, burung albatros mampu melayang berhari-hari di atas laut. Ada lagi formasi V saat burung sedang terbang juga menakjubkan untuk dilihat.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Formasi tersebut telah memberikan inspirasi bagi para peneliti di Airbus UpNext. Di dalamnya dirancang penerbangan masa depan dan inkubator teknologi pabrikan pesawat.
Satu abad yang lalu, ilmuwan mulai memahami bahwa burung meningkatkan efisiensi aerodinamis dengan terbang dalam formasi dekat. Mereka memanfaatkan aliran udara yang berubah di setiap gerakan burung.
Dengan pemikiran tersebut, proyek demonstrasi penerbangan Airbus fello'fly akan menerbangkan dua pesawat komersial besar dalam sebuah formasi. Ini meniru penghematan energi dari burung.
Penerbangan uji coba dibangun pada tahun 2016 dengan pesawat jet berbadan lebar Airbus A380 dan A350-900. fello'fly berharap dapat mendemonstrasikan dan mengukur efisiensi aerodinamis sambil mengembangkan prosedur operasional penerbangan.
![]() |
Uji coba penerbangan awal dengan dua A350 dimulai pada Maret 2020. Program ini akan dilanjutkan pada tahun depan dengan melibatkan maskapai penerbangan Frenchbee dan SAS. Pengontrol lalu lintas dan penyedia layanan navigasi udara dari Prancis, Inggris, juga Eropa akan terlibat.
"Ini sangat, sangat berbeda dari formasi penerbangan militer. Ini benar-benar tidak ada hubungannya dengan formasi jarak dekat itu," jelas Dr. Sandra Bour Schaeffer, CEO Airbus UpNext.
Daya angkat gratis
Sebuah pesawat terbang melepaskan inti dari udara yang berputar dari ujung sayapnya. Proses ini dikenal sebagai pusaran ujung sayap.
Pusaran yang sangat kuat, terutama dihasilkan oleh pesawat besar. Aliran ini diketahui mampu membalikkan pesawat yang lebih kecil karena mengalami tornado horizontal.
![]() |
"Pilot dilatih untuk tidak terbang ke pusaran pesawat sebelumnya," kata Bour Schaeffer, insinyur uji terbang berpengalaman.
"Mereka akan berada 1 1/2 hingga 2 mil laut dari pesawat pertama, mereka berada di sisi pusaran. Bukan lagi pusaran, itu arus halus dari udara berputar yang ada di sebelahnya. pusaran, dan kami menggunakan aliran udara untuk naik ke atas," dia menjelaskan.
Memanfaatkan gaya angkat bebas di udara yang bergerak ke atas ini disebut pengambilan energi bangun. Bour Schaeffer mengatakan bahwa uji coba penerbangan yang akan datang menggunakan dua Airbus A350 akan dapat membuktikan bahwa pada penerbangan jarak jauh, penghematan bahan bakar bakal didapat antara 5% dan 10%.
"Ini merupakan angka yang sangat besar. Inilah alasan mengapa kami ingin mempercepatnya. Ini bukan produk hari ini, tetapi ini adalah sesuatu yang sangat kami yakini," harap dia dengan yakin.
(msl/fem)
Komentar Terbanyak
Penumpang Hilang HP di Penerbangan Melbourne, Ini Hasil Investigasi Garuda
Turis Brasil yang Jatuh di Gunung Rinjani Itu Sudah Tidak Bergerak
Keluarga Indonesia Diserang Pria di Singapura, Anak Kecil Dipukul dengan Botol