Digelar di tengah pandemi, ritual cukur rambut gimbal di Dieng berlangsung sederhana. Ritual ini mengakhiri rangkaian acara Dieng Culture Festival (DCF) 2020.
Dalam ritual ini juga terselip doa, memohon agar pandemi virus Corona atau COVID-19 segera berakhir. Tidak seperti cukur rambut gimbal pada gelaran DCF sebelumnya, tahun ini dilakukan lebih sederhana. Hanya ada 3 anak rambut gimbal yang mengikuti ruwatan.
Jamasan dan pelaksanaan ritual cukur rambut gimbal pun tidak dilakukan di komplek wisata Candi Arjuna. Tetapi di rumah budaya Dieng yang berada di sebelah barat Candi Arjuna.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Meski demikian, ritual cukur rambut gimbal tetap berjalan khidmat dan disiarkan langsung melalui berbagai media sosial.
Ritual cukur anak rambut gimbal di Dieng Foto: Uje Hartono/detikcom |
Tokoh adat Dieng, Sumanto mengatakan, meski dilakukan lebih sederhana dari DCF sebelumnya namun tidak menghilangkan makna dari ritual cukur rambut gimbal. Prosesi pencukuran pun tetap dilakukan seperti biasa.
"Karena ini lagi ada pandemi, jadi dilakukan lebih tertutup. Tetapi secara makna tetap sama seperti biasa. Seperti napak tilas yang dilakukan sebelum ritual ini pun tetap kami lakukan," ujarnya usai ritual cukur rambut gimbal di Dieng, Kamis (17/9/2020).
Ritual Cukur Rambut Gimbal di Dieng berlangsung sederhana Foto: Uje Hartono/detikcom |
Dalam kesempatan ini, ia juga memanjatkan doa untuk keselamatan bangsa secara umum. Terutama agar masa pandemi COVID-19 bisa segera berakhir.
"Tentu kami juga memanjatkan doa untuk bangsa Indonesia. Karena sekarang ini sedang mengalami masa pandemi. Semoga bisa segera berakhir," kata dia.
(wsw/wsw)














































Komentar Terbanyak
KGPH Mangkubumi Bantah Khianati Saudara di Suksesi Keraton Solo
PB XIV Purbaya Hadiahi Kenaikan Gelar buat Pendukungnya, Tedjowulan Merespons
Keraton Solo Memanas! Mangkubumi Dinobatkan Jadi PB XIV